terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Seperti Apa Orang Mesir Kuno Merayakan Tahun Baru? - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Seperti Apa Orang Mesir Kuno Merayakan Tahun Baru?
Dec 30th 2024, 15:10, by Habib Allbi Ferdian, kumparanSAINS

Ilustrasi merayakan Tahun Baru. Foto: Sellwell/Shutterstock
Ilustrasi merayakan Tahun Baru. Foto: Sellwell/Shutterstock

Sebentar lagi orang-orang di seluruh dunia akan merayakan tahun baru, berpesta kembang api, meniup terompet, hingga bertukar kado.

Tahun baru juga ternyata sudah dirayakan oleh orang-orang zaman dulu, salah satunya dilakukan oleh orang Mesir kuno. Mereka merayakan tahun baru dengan mengadakan pesta di dekat Piramida Giza. Meski sebagian tradisi mereka mirip dengan tradisi orang di zaman modern, tapi ada juga bedanya, lho.

Jadi, bagaimana orang Mesir kuno merayakan tahun baru? Apa bedanya dengan perayaan tahun baru di zaman modern? Mari kita bahas.

Perayaan tahun baru di Mesir kuno dikenal sebagai Wepet Renpet. Perayaan ini sebenarnya melibatkan beberapa tradisi yang masih dilakukan hingga saat ini, seperti memberikan hadiah kepada teman dan keluarga dengan mengucapkan selama Tahun Baru.

Namun, ada beberapa adat istiadat yang unik di budaya mereka. Misalnya, orang Mesir kuno akan membawa gambar dewa-dewi keluar dari kuil sehingga mereka yakin bisa dilahirkan kembali oleh sinar Matahari.

Wepet Renpet juga punya keistimewaan lain: Tanggalnya berubah seiring berjalannya waktu, dan terkadang dirayakan beberapa kali dalam setahun. Satu catatan menarik menyebut bahwa orang Mesir pernah merayakan tiga festival ini dalam satu tahun.

Kalender Mesir sendiri memiliki 365 hari dalam setahun, tapi tidak memiliki tahun kabisat. Tidak adanya tahun kabisat membuat Wepet Renpet berpindah seiring berjalannya waktu, mengikuti musim-musim iklim, kata Juan Antonio Belmonte, peneliti dari Institute of Astrophysics of the Canary Islands, yang telah banyak menulis tentang sistem kalender Mesir kuno.

Wisatawan mengunjungi situs piramida berundak raja Mesir Kuno Dinasti ketiga Djoser (abad ke-27 SM), di Pemakaman Saqqara di selatan ibu kota Mesir, Kairo. Foto: Khaled Desouki / AFP
Wisatawan mengunjungi situs piramida berundak raja Mesir Kuno Dinasti ketiga Djoser (abad ke-27 SM), di Pemakaman Saqqara di selatan ibu kota Mesir, Kairo. Foto: Khaled Desouki / AFP

Ketika kalender Mesir dibuat sekitar 4.800 tahun lalu, Wepet Renpet mendekati titik balik Matahari musim panas yang terjadi sekitar 21 Juni, kata Belmonte. Ini mendekati waktu ketika banjir tahunan Sungai Nil terjadi di Mesir.

Banjir tahunan ini mengairi lahan pertanian di sekitarnya, sehingga tanaman dapat tumbuh. Pada awal Kerajaan Tengah (sekitar tahun 2030 hingga 1640 SM), Wepet Renpet jatuh mendekati titik balik Matahari musim dingin pada bulan Desember.

Orang Mesir kuno punya banyak perayaan tahun baru

Leo Depuydt, profesor emeritus Egyptology dan Asyurologi di Brown University, mengatakan bahwa orang Mesir terkadang merayakan beberapa festival Wepet Renpet dalam satu tahun.

Dalam sebuah makalah yang ditulis Depuydt dan terbit pada 2003 di Journal of the American Research Center in Egypt, di Kuil Khnum (juga dikenal sebagai Kuil Esna) yang terletak di sebelah selatan Luxor (Thebes kuno), sebuah kalender yang terukir di dinding mencantumkan perayaan Wepet Renpet yang dirayakan dalam satu tahun. Kalender tersebut berasal dari suatu waktu antara pertengahan abad pertama dan pertengahan abad ketiga Masehi, ketika Kekaisaran Romawi menguasai Mesir.

Dalam makalah tersebut, Depuydt menafsirkan kalender ini sebagai pengungkapan bahwa festival Wepet Renpet dirayakan pada hari pertama tahun kalender, pada hari ulang tahun kaisar Romawi, dan ketika bintang Sirius terbit dari bawah cakrawala timur tepat setelah Sirius tidak terlihat selama beberapa bulan.

Pada tahun 2023, para arkeolog melaporkan menemukan sebuah pemandangan di langit-langit kuil yang mungkin menyajikan gambaran mitologis tahun baru ketika Sirius terbit.

Anggota marching band yang mengenakan pakaian Mesir kuno tampil di awal Pyramids Air Show 2022. Foto: MAHMOUD KHALED/AFP
Anggota marching band yang mengenakan pakaian Mesir kuno tampil di awal Pyramids Air Show 2022. Foto: MAHMOUD KHALED/AFP

Perayaan dan hadiah Mesir kuno

Dalam tesis yang ditulis oleh peneliti independen, Masashi Fukaya, berjudul "The Festivals of Opet, the Valley, and the New Year: Their Socio-Religious Functions", perayaan orang Mesir kuno mencakup penyembahan dewa dan mengenang orang yang telah meninggal.

Misalnya, perayaan tersebut diadakan di dekat Piramida Giza karena teks dari kuil di Giza dan Saqqara menyebutkan Wepet Renpet sebagai festival penting.

Selama Wepet Renpet, patung-patung yang menggambarkan dewa-dewi dibawa keluar, untuk diregenerasi dengan sinar Matahari, papar Simon Connor, arkeolog di French Institute of Oriental Archaeology (IFAO) dalam bukunya "Ancient Egyptian Statues: Their Many Lives and Deaths". Terkadang patung-patung itu akan diganti dengan yang baru selama Wepet Renpet.

Menurut pemandangan di beberapa makam Mesir kuno, malam tahun baru juga dimeriahkan dengan pesta. Tradisi lain melibatkan saling tukar hadiah untuk mengucapkan Selamat Tahun Baru kepada seseorang.

"Jenis objek paling terkenal yang berkaitan dengan tahun baru adalah 'botol tahun baru', wadah lentoid, yang biasanya terbuat dari faience, atau keramik berglasir," kata John Baines, seorang profesor emeritus Egyptology di Oxford University.

Beberapa botol ini berisi tulisan berupa ucapan Selamat Tahun Baru kepada penerimanya. Botol-botol itu biasanya digunakan untuk menyimpan cairan dengan kapasitas kecil, seperti parfum atau minyak wangi. Salah satu contohnya disimpan di Museum Seni Metropolitan di New York City, dibuat untuk seorang pendeta bernama Amenhotep. Botol itu berisi tulisan meminta para dewa Montu dan Amun-Re untuk memberikan Amenhotep kebahagiaan di tahun baru.

"Jika diisi dengan parfum, minyak atau air dari Sungai Nil, botol itu akan menjadi hadiah yang dikaitkan dengan perayaan awal tahun," papar Museum.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: