terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Diskon Tarif Listrik 50 Persen Diharapkan Diperpanjang Minimal sampai Lebaran - my blog
Jan 4th 2025, 13:41, by Muhammad Darisman, kumparanBISNIS
Pemerintah diharapkan bisa memberikan diskon tarif listrik 50 persen hingga memasuki ramadan dan lebaran.
Diskon tarif listrik sebesar 50 persen diberikan untuk pelanggan rumah tangga PT PLN (Persero) dengan daya 2.200 VA ke bawah. Kebijakan ini tadinya dikeluarkan sebagai stimulus berlakunya PPN 12 persen di 2025.
Kendati kebijakan PPN 12 persen sekarang cuma menyasar barang mewah, diskon tarif listrik tetap diberlakukan. Diskon tarif listrik 50 persen ini ada untuk periode Januari-Februari 2025.
Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, menilai kebijakan ini semestinya bisa diberikan lebih lama lagi.
"Sebaiknya diskon listrik jangan cuma 2 bulan, perlu diperpanjang minimum sampai akhir 2025. Ini faktornya karena bulan Maret sudah masuk ramadan dan lebaran, di mana inflasi biasanya tinggi sehingga bisa tekan daya beli," jelas Bhima kepada kumparan, Sabtu (4/1).
Menurut Bhima, kebijakan tersebut bisa sedikit meringankan beban pengeluaran masyarakat kelas menengah.
"Diskon listrik bagi rumah tangga di bawah 2.200 VA cukup positif dorong penghematan belanja masyarakat. Penghematannya bisa digunakan untuk belanja kebutuhan lainnya," sambung Bhima.
Di samping itu, Bhima melihat diskon ini secara tidak langsung juga memiliki multiplier efek ke sektor lain seperti industri pengolahan, properti, sampai perbankan. Ia melihat risiko tekanan daya beli juga berasal dari pelemahan kurs rupiah, hingga melemahnya kinerja ekspor.
Bhima juga mengimbau agar pemerintah perlu memastikan dana kompensasi dari APBN dapat dibayarkan ke PLN sesuai waktunya. Hal ini agar keuangan PLN tidak terganggu.
"PLN masih butuh dana jumbo untuk percepat transisi energi," ujarnya.
Pengamat energi Bisman Bakhtiar juga menilai diskon perlu diperpanjang minimal sampai setelah lebaran atau pertengahan tahun.
"Iya betul perlu dilanjutkan setelah Februari, minimal sampai setelah lebaran atau bisa sampai pertengahan tahun musim kenaikan anak sekolah," jelasnya.
Ia melihat keberadaan diskon ini sebagai sesuatu yang dapat membantu masyarakat terutama golongan menengah bawah.
"Kebijakan pemberian diskon listrik tersebut merupakan hal yang bagus, ini sangat membantu masyarakat terutama golongan menengah bawah untuk sedikit meringankan beban ekonomi yang sangat berat," lanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar