terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Urutan Imunisasi Bayi sesuai Anjuran Kementerian Kesehatan - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Urutan Imunisasi Bayi sesuai Anjuran Kementerian Kesehatan
Jan 3rd 2025, 17:16, by Adelia Sufri, kumparanMOM

Ilustrasi bayi imunisasi atau mendapat vaksin.  Foto: aslysun/Shuttterstock
Ilustrasi bayi imunisasi atau mendapat vaksin. Foto: aslysun/Shuttterstock

Pemberian vaksin melalui imunisasi adalah hak setiap bayi yang harus dipenuhi orang tua. Agar si kecil mendapatkan perlindungan maksimal, maka orang tua harus mengikuti urutan imunisasi bayi yang telah ditetapkan Kemenkes.

Setiap bulan, bayi harus mendapatkan vaksin jenis tertentu untuk melindungi tubuh mereka dari penyakit berbahaya. Pemberian vaksin ini harus konsisten dilakukan hingga si kecil mencapai usia 18 bulan atau imunisasinya lengkap.

Jika orang tua melewatkan imunisasi, maka tubuh si kecil tidak akan memiliki tameng yang bisa menangkal penyakit, seperti polio, hepatitis B, dan masih banyak lagi. Yuk, jaga kesehatan buah hati dengan memberikan vaksin sesuai urutan yang tepat, Moms!

Urutan Imunisasi Bayi Lengkap

Ilustrasi bayi imunisasi. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi bayi imunisasi. Foto: Shutter Stock

Merujuk pada Buku Panduan Pekan Imunisasi Dunia Tahun 2024 yang dirilis Kemenkes, berikut urutan imunisasi bayi berdasarkan usianya:

Imunisasi Usia 0-24 Jam

  • HB0

Imunisasi Usia 1 Bulan

  • BCG

  • OPV 1

Imunisasi Usia 2 Bulan

  • DPT-HB-Hib 1

  • OPV 2

  • PCV 1

  • RV 1

Imunisasi Usia 3 Bulan

  • DPT-HB-Hib 2

  • OPV 3

  • PCV 2

  • RV 2

Imunisasi Usia 4 Bulan

  • DPT-HB-Hib 3

  • OPV 4

  • IPV 1

  • RV 3

Imunisasi Usia 9 Bulan

  • Campak Rubella 1

  • IPV 2

Imunisasi 10 Bulan

  • JE

Imunisasi 12 Bulan

  • PCV 3

Imunisasi 18 Bulan

  • DPT-HB-Hib 4

Sebagai informasi, imunisasi tidak berhenti di usia bayi, Moms. Sebab, Kemenkes juga mengadakan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Dalam program ini, setiap anak sekolah akan diberikan imunisasi, berikut jenis vaksinnya:

  • Anak Kelas 1 SD/Sederajat: Campak Rubella dan DT

  • Anak Kelas 2 SD/Sederajat: Td

  • Anak Kelas 5 SD/Sederajat: Td dan HPV 1

  • Anak Kelas 6 SD/Sederajat: HPV 2

Baca Juga: Perbedaan Imunisasi DT dan TD dalam Program BIAS

Memahami Pentingnya Imunisasi untuk Anak

Ilustrasi imunisasi untuk anak. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi imunisasi untuk anak. Foto: Shutter Stock

Merujuk data Kemenkes, sejak tahun 2018 hingga 2023, jumlah anak yang belum diimunisasi mencapai 1.879.820 anak. Tentunya, hal ini menjadi perhatian serius sebab imunisasi punya banyak peran penting bagi kesehatan anak.

Berikut beberapa alasan mengapa imunisasi itu penting dilakukan.

1. Imunisasi dapat mencegah penyakit mematikan

Tubuh bayi masih sangat rentan terhadap kuman dan virus. Mereka belum memiliki sistem kekebalan yang kuat seperti orang dewasa. Oleh karena itu, pemberian vaksin harus dilakukan agar anak selamat dari penyakit mematikan.

Salah satu penyakit yang dicegah melalui imunisasi adalah polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Imunisasi juga menjaga si kecil dari penyakit campak dan tetanus yang tidak dapat diobati.

2. Penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin belum hilang

Banyak penyakit yang akhirnya jarang ditemukan karena dicegah dengan imunisasi. Namun, bukan berarti penyakit tersebut sudah sepenuhnya hilang.

Penyakit seperti campak dan polio bisa kembali marak apabila tingkat imunisasi menurun. Tanpa perlindungan dari vaksin, penyakit berbahaya bisa menyebar dengan cepat dan menyebabkan wabah.

3. Vaksin dapat membantu mengurangi resistensi antibiotik

Imunisasi dapat membantu mengurangi kebutuhan anak terhadap antibiotik. Ini artinya secara otomatis resistensi anak terhadap antibiotik juga akan berkurang.

Contoh nyata penurunan resistensi antibiotik karena imunisasi terjadi ketika vaksin Hib (haemophilus influenzae tipeB) diperkenalkan. Alhasil, nakes hanya perlu memberikan sedikit antibiotik karena si kecil yang sudah divaksinasi tidak jatuh sakit akibat penyakit Hib.

Baca Juga: Jenis Imunisasi pada Bayi Usia 0-9 Bulan yang Harus Dilengkapi

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: