terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Pendaki di Gunung Dempo Meninggal Akibat Hipotermia - my blog
Seorang pendaki bernama Deko Avriansah (22), warga Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, meninggal dunia saat mendaki ke puncak Gunung Dempo kota Pagar Alam, Sumsel Meninggalnya pendaki Deko lantaran diduga mengalami kelelahan dan hipotermia. Menurut informasi terakhir, jenazah korban sedang dievakuasi oleh tim gabungan dari BPBD Kota Pagar Alam bersama relawan. Kepala BPBD Kota Pagar Alam, Jon Hasman, melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD, Anjas, membenarkan peristiwa tersebut. "Benar, ada pendaki yang meninggal dunia di puncak Gunung Dempo. Saat ini tim gabungan BPBD dan relawan sedang melakukan evakuasi korban,"kata dia, Jumat 3 Januari 2025 Berdasarkan keterangan rekannya, korban mendaki Gunung Dempo dalam kondisi sehat pada Selasa 31 Desember 2024. untuk menghabiskan malam tahun baru. Namun, setiba di puncak, korban mengalami sakit dan gejala hipotermia. Melihat kondisi korban yang memburuk, rekan korban turun untuk meminta bantuan ke pos Balai Registrasi Gunung Dempo (BRIGADE). Namun, pada pukul 01.45 WIB, korban dinyatakan meninggal dunia di puncak gunung. Tim gabungan dari BPBD, Brigade, dan relawan saat ini masih melakukan proses mengevakuasi jenazah korban untuk dibawa turun dari gunung Dempo. Untuk diketahui medan pendakian menuju puncak Gunung Dempo yang curam dan memiliki kemiringan hampir 45 hingga 70 derajat membuat evakuasi jenazah memerlukan waktu hampir 10 jam. Selain jalur pendakian yang ekstrem, lokasi tersebut juga dipenuhi vegetasi yang rapat dan kabut yang tebal, memaksa petugas evakuasi untuk lebih berhati-hati. Sebanyak 46 petugas yang terdiri dari 35 anggota BPBD, 11 relawan, dan 3 tim medis TSC, ditempatkan di beberapa titik sepanjang jalur pendakian untuk melakukan evakuasi secara estafet. Sistem estafet diterapkan agar stamina tim tetap terjaga. "Karena cuaca musim hujan, jalur yang biasanya lembab kini berlumpur dan licin. Oleh karena itu, kami menggunakan sistem estafet untuk menjaga keselamatan dan stamina tim," ujarnya. Setelah sekitar 10 jam perjalanan naik turun, petugas akhirnya berhasil menurunkan jenazah Deko dan membawanya ke ruang jenazah RSUD Besemah, Kota Pagar Alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar