terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Harga Komoditas: CPO Melesat 2,6 Persen, Nikel Anjlok 1,7 Persen - my blog
Harga minyak mentah turun pada Selasa (2/7), karena memudarnya kekhawatiran bahwa Badai Beryl akan mengganggu pasokan.
Dikutip dari Reuters, minyak mentah berjangka Brent turun 0,42 persen menjadi USD 86,24 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS menetap pada USD 82,81 per barel, turun 0,68 persen.
Batu Bara
Sedangkan harga batu bara naik tipis pada penutupan perdagangan Selasa. Harga batu bara berdasarkan situs tradingeconomics naik 0,11 persen dan menetap di USD 132.25 per ton.
Batu bara di bursa Newcastle turun ke level USD 130 per ton karena lemahnya permintaan China dan India, konsumen batu bara terbesar di dunia. Kedua negara diperkirakan akan mengurangi impor mereka pada Juni dibandingkan bulan sebelumnya.
China telah membuat kemajuan dalam meningkatkan pengukuran kandungan karbon dalam produk-produknya. Sementara Menteri Batubara Federal India G. Kishan Reddy juga mengumumkan rencana untuk mengurangi impor batu bara dan meningkatkan produksi dalam negeri.
CPO
Harga minyak kelapa sawit atau crude palmoil (CPO) melesat pada penutupan perdagangan Selasa. Berdasarkan situs tradingeconomics, harga CPO naik 2,66 persen menjadi MYR 4.090 per ton.
Minyak sawit berjangka Malaysia melonjak hingga di atas MYR 4.000 per ton, karena minyak saingannya di Bursa Dalian menguat. Kekhawatiran buruknya produksi masih terus berlanjut, terutama setelah Dinas Pertanian Luar Negeri USDA mengatakan produksi minyak sawit Malaysia mungkin mencapai 18,8 juta ton yang berakhir September.
Namun, angka ekspor lemah mengurangi kenaikan karena data surveyor kargo menunjukkan pengiriman produk minyak sawit Malaysia untuk bulan Juni merosot 11,8-15,4 persen dari bulan sebelumnya. India, kemungkinan akan mendapatkan curah hujan di atas rata-rata pada Juli, sehingga membatasi pembelian minyak sawit.
Nikel
Adapun harga nikel terpantau merosot pada penutupan perdagangan Selasa. Harga nikel berdasarkan situs tradingeconomics anjlok 1,73 persen menjadi USD 17.057 per ton.
Nikel kembali merosot karena dana investasi melikuidasi posisi buy di tengah menguatnya dolar AS dan lemahnya data manufaktur dari China. Terhentinya produksi di Kaledonia Baru, dan potensi penghentian izin di Indonesia, harga Nikel turun tajam.
Para analis memperkirakan tantangan yang sedang berlangsung akibat kelebihan pasokan pasar, memperkirakan total stok nikel primer akan mencapai level tertinggi dalam empat tahun pada tahun 2024, sehingga membatasi pemulihan harga yang signifikan pada Mei lalu menembus USD 21.000 per ton.
Timah
Sementara itu, harga timah terpantau cenderung stagnan pada penutupan perdagangan Selasa. Berdasarkan London Metal Exchange (LME), harga timah sedikit menguat 0,06 persen menjadi USD 32.922 per ton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar