terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

PHRI Sebut Libur Panjang Tak Maksimal Dongkrak Okupansi Hotel - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
PHRI Sebut Libur Panjang Tak Maksimal Dongkrak Okupansi Hotel
May 31st 2025, 14:36 by kumparanBISNIS

Ilustrasi lobby hotel di Mercure Jakarta Gatot Subroto. Foto: Dok. Mercure Jakarta Gatot Subroto
Ilustrasi lobby hotel di Mercure Jakarta Gatot Subroto. Foto: Dok. Mercure Jakarta Gatot Subroto

Libur panjang akhir Mei 2025 membawa sedikit angin segar bagi sektor perhotelan. Namun, belum cukup kuat untuk mengangkat tingkat hunian secara maksimal.

Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yuno Abeta Lahay mencatat bahwa keterisian kamar hotel meningkat dibanding akhir pekan hari-hari biasa.

Meski demikian Yuno menilai kondisi tingkat keterisian belum menyentuh angka ideal.

"Kalau misalnya weekend biasanya itu tuh, rata-rata kita ambil contoh (hotel) di Jabodetabek, itu kurang lebih di 56 sampai 60 persen gitu ya. Nah di, libur panjang ini hanya di kisaran 68 persen aja okupansinya," ujar Yuno saat dihubungi kumparan, Sabtu (31/5).

Kata dia, okupansi hotel saat libur panjang ini memang lebih tinggi jika dibandingkan dengan pekan-pekan sebelumnya, tetapi tidak terpenuhi 100 persen, hanya di 68 persen.

Yuno membeberkan bahwa peningkatan ini kemungkinan dipengaruhi momen gajian pekerja.

"Tapi prediksi kita, okupansinya akan lebih tinggi minggu depan, pada saat libur Idul Adha. Ya mungkin karena Idul Adha, terus masih ada gaji-gaji baru," sebutnya.

Pilih Efisiensi

Namun, di tengah kenaikan tipis ini, sektor hotel masih menghadapi tekanan berat akibat efisiensi anggaran belanja pemerintah, terutama yang berkaitan dengan penyelenggaraan acara dan perjalanan dinas.

"Memang tren penurunan itu jika membandingkan year on year memang dari akhir tahun, November hingga Desember sudah mulai kelihatan (turun) tapi masih belum terlalu jauh gap-nya. Tapi di awal tahun, terutama pada saat Ramadan, itu nampak sekali [tren penurunannya]," jelasnya.

Yuno juga menyatakan bahwa dari pelaku usaha juga banyak yang terpaksa melakukan efisiensi, termasuk pengurangan tenaga kerja.

"Yang paling mudah efisiensi adalah SDM. Karena kalau kita bicara utility cost kan sebenarnya linear sama keterisian kamar ya. Tapi kalau mau efisiensi, paling gampang kan SDM," jelasnya.

Yuno juga menyinggung kebijakan pemerintah soal insentif transportasi saat musim liburan, seperti diskon tarif tol, juga dinilai memiliki potensi dampak positif terhadap industri perhotelan, tetapi eksekusinya masih jadi catatan.

Ia juga menekankan perlunya realisasi cepat dan konkret dari pemerintah jika ingin mendukung sektor pariwisata dan perhotelan.

"Kalau yang tiket pesawat, tiket kereta, dan sebagainya, kalau mereka lama declare-nya, sosialisasinya lama, enggak ngaruh. Karena apa? Wisata tuh biasanya planning. Jadi percuma insentif itu," tegas Yuno.

Yuno juga menyoroti pentingnya promosi pariwisata dari pemerintah secara menyeluruh dan pembentukan segmen pasar baru untuk menggantikan pasar yang hilang.

Sebelumnya, Ketua Badan Pimpinan Daerah PHRI DKI Jakarta, Sutrisno Iwantono, meminta pemerintah melonggarkan anggaran perjalanan dinas untuk menunjang tingkat keterisian hotel dan restoran di Jakarta.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Khusus Jakarta (BPD PHRI DK Jakarta) per April 2025 terhadap anggotanya, ditemukan bahwa 96,7 persen hotel melaporkan terjadinya penurunan tingkat hunian sepanjang kuartal I 2025.

Seiring dengan itu, banyak juga pelaku usaha terpaksa melakukan pengurangan tenaga kerja serta menerapkan berbagai strategi efisiensi operasional.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: