terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Aktivitas Manufaktur China Terkontraksi Dua Bulan Berturut-turut hingga Mei 2025 - my blog
Aktivitas manufaktur China kembali menyusut dua bulan berturut-turut pada April dan Mei, menurut survei resmi yang dirilis pada Sabtu (31/5).
Kondisi ini memicu ekspektasi akan adanya stimulus tambahan untuk mendukung perekonomian di tengah perang dagang yang berkepanjangan dengan Amerika Serikat (AS).
"Indeks manajer pembelian (PMI) resmi tercatat naik tipis ke level 49,5 pada Mei dibanding 49,0 pada April," tulis laporan Reuters seperti yang dikutip kumparan.
Meskipun naik, angka tersebut masih berada di bawah ambang batas 50 yang memisahkan ekspansi dan kontraksi, serta sesuai dengan proyeksi median dalam jejak pendapat Reuters.
Sebelumnya pada April, aktivitas pabrik di China juga menyusut dalam laju tercepat dalam 16 bulan terakhir, menurut survei yang dirilis Rabu 1 Mei 2025.
Kondisi tersebut memperkuat desakan agar pemerintah segera meluncurkan stimulus tambahan, menyusul paket tarif "Liberation Day" yang diumumkan Presiden AS Donald Trump, yang mengakhiri dua bulan masa pemulihan sektor manufaktur, seperti dikutip dari Reuters pada Sabtu (31/5).
Dua warga berswafoto dengan latar belakang gedung bertingkat di Beijing, China, Minggu (11/5/2025). Foto: Pedro Pardo/AFP
Penurunan ini berbanding terbalik dengan keyakinan otoritas China bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia itu mampu menyerap dampak guncangan perdagangan dari AS.
Hasil survei menunjukkan bahwa permintaan domestik tetap lemah, sementara pelaku industri kesulitan mencari pasar alternatif di luar negeri.
Sebelumnya, para eksportir sempat mempercepat pengiriman barang ke luar negeri untuk mengantisipasi tarif tersebut.
Namun, strategi itu tak lagi bisa diterapkan sejak kebijakan tarif diberlakukan, memaksa pembuat kebijakan menghadapi tantangan baru dalam menyeimbangkan kembali struktur ekonomi.
Berdasarkan data dari Biro Statistik Nasional AS, indeks manajer pembelian (PMI) resmi manufaktur China turun tajam ke level 49,0 pada April dari 50,5 pada Maret. Ini merupakan angka terendah sejak Desember 2023 dan lebih buruk dari prediksi median jejak pendapat Reuters di 49,8.
PMI non-manufaktur, yang mencakup sektor jasa dan konstruksi, juga turun ke level 50,4 dari sebelumnya 50,8 di April. Meski demikian, indeks tersebut saat itu masih berada di atas ambang batas 50 yang menandakan ekspansi.
Zichun Huang, ekonom China dari Capital Economics, menyebut penurunan tajam di April ini kemungkinan mencerminkan efek sentimen negatif dari tarif, meskipun dampaknya mungkin dibesar-besarkan oleh responden survei.
"Namun, ini tetap menunjukkan bahwa ekonomi China mulai tertekan karena menurunnya permintaan eksternal," ujar Huang.
Ia memperkirakan ekonomi China hanya akan tumbuh 3,5 persen tahun ini, meskipun pemerintah telah meningkatkan dukungan fiskal.
Huang menambahkan, indeks pesanan ekspor baru anjlok ke titik terendah sejak April 2012 jika masa pandemi COVID-19 tidak dihitung.
Keputusan Presiden Trump untuk menetapkan bea masuk 145 persen pada produk impor dari China datang di saat yang sulit, ketika negara itu masih bergulat dengan deflasi akibat lemahnya pertumbuhan pendapatan dan krisis properti yang belum usai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar