terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Cerita UMKM yang Sukses Ekspor Sambal Khas Indonesia Berkat Rumah BUMN BRI - my blog
Dukungan Rumah BUMN BRI berhasil membantu UMKM Sambal Kawani, produk sambal kemasan asal Jakarta, semakin dikenal hingga mancanegara. Foto: dok. BRI
Sambal Kawani, produk UMKM sambal kemasan asal Jakarta, semakin mantap memperluas pasar ekspornya hingga mancanegara. Berawal dari dapur kecil usaha ayam goreng rumahan, kini merek ini berhasil membawa cita rasa autentik khas Indonesia ke mancanegara, khususnya di negara Taiwan.
Perjalanan Sambal Kawani dari skala rumahan hingga ekspor ini tak lepas dari dukungan berbagai pihak termasuk Rumah BUMNBRI yang menjadi salah satu wadah pengembangan UMKM lokal.
Pemilik Sambal Kawani, Daniel Hendra, menceritakan, pandemi Covid-19 sendiri menjadi titik balik bagi usaha yang ia kelola. Pasalnya, sebelum pandemi, Daniel sempat mengelola restoran ayam goreng di salah satu wisma area Kelapa Gading.
"Waktu itu, omzet kami bisa mencapai Rp 3,5 juta per hari dari penjualan masakan ayam. Namun, saat pandemi mulai meluas, orang-orang bekerja dari rumah dan food court jadi sepi. Pemasukan menurun drastis," kata Daniel.
Penurunan omzet ini berlangsung selama berbulan-bulan. Meski demikian, Daniel mulai melihat peluang baru. Saat beberapa pelanggan kembali untuk makan ayam goreng, ia menyadari ada satu elemen yang tetap dicari, yaitu sambal khasnya.
"Turning point-nya pada saat sudah Covid-19 mulai balik, orang mulai makan di luar lagi. Dan saat orang datang untuk makan ayam kita, ternyata mereka suka sambalnya. Dengan begitu, kita berpikir untuk fokus ke sambal aja," ujar Daniel.
Seiring waktu, Daniel pun menyadari bahwa sambalnya tidak hanya digemari oleh pelanggan lokal, tetapi juga oleh mereka yang merindukan cita rasa masakan rumahan Indonesia.
Momen tersebut membuat Daniel berpikir ulang tentang cara agar sambalnya dapat menjangkau lebih banyak orang. Dari sinilah ide untuk memproduksi sambal kemasan muncul untuk menghadirkan rasa autentik masakan rumah khas Indonesia, termasuk diaspora yang merindukan kampung halaman.
"Kami sadar, orang suka sambalnya. Jadi, kenapa tidak dijual terpisah saja? Dari situ, kami mulai produksi sambal dalam kemasan," tambahnya.
Keputusan itu terbukti tepat. Hasilnya, tidak hanya diterima di pasar lokal, Sambal Kawani berhasil mencatatkan pesanan dari Taiwan ribuan botol untuk setiap pemesanan. Ia terus mengembangkan produknya menjadi 18 varian rasa, seperti sambal ikan roa, cakalang, cumi, oseng iga, teri pete, hingga chili oil.
"Tahun ini, permintaan dari Taiwan tidak hanya untuk sambal bawang, tetapi juga untuk varian rasa baru. Oleh karena itu, kami mulai mengembangkan lebih banyak varian rasa sambal yang sesuai dengan selera pasar," ungkap Daniel.
Kesuksesan Sambal Kawani ekspansi ke pasar global tidak terlepas dari dukungan Rumah BUMN BRI Jakarta. Foto: dok. BRI
Upaya pengembangan varian sambal ini terbukti efektif dalam mendorong penjualan. Daniel mengungkapkan bahwa omzet saat ini mencapai puluhan juta rupiah, tergantung pada musim penjualan dan permintaan pasar, baik ekspor maupun lokal. Potensinya terus tumbuh seiring dengan ekspansi pasar yang terus dilakukan.
Melihat peluang besar di pasar Asia, Daniel tidak berhenti di situ. Ia mulai mengincar negara-negara lain seperti Malaysia dan Singapura. Berdasarkan data diaspora Indonesia di luar negeri, permintaan terhadap produk makanan khas Indonesia cukup tinggi, terutama di Singapura dan Amerika Serikat.
Saat ini, kata Daniel, permintaan dari negara-negara tersebut masih bersifat jastip (jasa titip). Daniel optimistis ke depan dapat memperoleh pesanan dengan sistem bulking.
Lebih lanjut, dia menyebut bahwa kesuksesan Sambal Kawani tidak terlepas dari dukungan Rumah BUMN BRI Jakarta, yang diikutinya sejak 2022. Melalui program tersebut, Daniel mendapatkan wawasan baru tentang branding, strategi digitalisasi, hingga pengelolaan keuangan.
"Biasanya di grup tersebut ada sesi sharing dengan topik berbeda yang sangat berguna untuk pengembangan usaha kita, mulai dari digital marketing, manajemen konten, hingga pengurusan sertifikasi halal," ujarnya.
Sementara itu, pada kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, mengatakan, BRI tidak hanya memberikan dukungan pembiayaan, tetapi juga pemberdayaan yang membantu usaha lokal memahami strategi pemasaran dan memperluas jaringan untuk meningkatkan penjualan mereka.
"Peran aktif Rumah BUMN Jakarta dalam mendukung UMKM ini selaras dengan komitmen BRI dalam memberdayakan pelaku usaha melalui program pelatihan dan pendampingan. Rumah BUMN tidak hanya sekadar menjadi tempat pertemuan, tetapi juga menjadi pusat pengembangan kapasitas dan kapabilitas yang membantu UMKM," pungkas Hendy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar