terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Asosiasi Beberkan Dampak Trump Gandakan Tarif Impor Baja Jadi 50 Persen - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Asosiasi Beberkan Dampak Trump Gandakan Tarif Impor Baja Jadi 50 Persen
May 31st 2025, 18:36 by kumparanBISNIS

Ilustrasi industri baja. Foto: Fabian Bimmer/REUTERS
Ilustrasi industri baja. Foto: Fabian Bimmer/REUTERS

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengguncang perdagangan global dengan kebijakan tarif barunya.

Ia mengumumkan penggandaan tarif impor baja dan aluminium menjadi 50 persen yang berlaku secara global, termasuk terhadap sekutu-sekutu AS.

Kebijakan ini dikhawatirkan akan memicu pergeseran arus ekspor baja dunia, khususnya dari China, yang dinilai berpotensi membanjiri pasar Indonesia.

Ketua Indonesian Iron & Steel Industry Association (IISIA), Akbar Djohan, menilai efek langsung dari kebijakan ini terhadap industri baja Indonesia relatif kecil.

Namun, ia mengingatkan dampak tidak langsung justru bisa besar akibat perubahan strategi ekspor dari negara-negara seperti China.

"Kayak China gitu ya mas ya yang sebelumnya dia mengekspor ke Amerika sekarang kan dia jadi susah nih mas ya ngekspor ke Amerika, otomatis dia akan mencari pasar lain salah satu sasarannya ya Indonesia," ucap Djohan ketika dihubungi kumparan, Sabtu (31/5).

Menurut Djohan, tarif besar impor baja Trump bukan barang lama. Pertama kali, Trump menerapkan tarif impor baja sebesar 25 persen pada 2018 secara selektif.

Pada tahun ini kebijakan tersebut berlaku secara menyeluruh ke hampir semua negara dan kini dilipatgandakan menjadi 50 persen.

Presiden AS Donald Trump melambaikan tangan saat berjalan menuju Helikopter Marine One di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Kamis (22/5/2025). Foto: Mandel Ngan/AFP
Presiden AS Donald Trump melambaikan tangan saat berjalan menuju Helikopter Marine One di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Kamis (22/5/2025). Foto: Mandel Ngan/AFP

Menurut data IISIA, ekspor baja Indonesia ke AS masih sangat kecil, yakni di bawah 1 persen di tahun 2025. Karena itu, dampak langsung terhadap ekspor nasional dinilai minim.

"Ya sebenarnya dari perspektif kami, efek langsungnya tarif Trump itu ke Indonesia sebenarnya relatif kecil mas sebenarnya Karena kenapa? Karena ekspor kita ke Amerika itu sebenarnya juga kecil," lanjutnya.

Namun, Djohan memperingatkan negara-negara yang kehilangan akses pasar AS, seperti China, akan mencari pasar baru dengan regulasi yang lebih longgar.

Ia menilai perlindungan industri baja nasional saat ini masih lemah dibandingkan negara maju lainnya, khususnya dalam kebijakan anti-dumping. Karena itu, Djohan mendorong pemerintah Indonesia untuk memperketat seleksi impor baja dan memperkuat industri dalam negeri.

"Nah menurut kami inilah yang menjadi cerminan untuk pemerintah Donald Trump itu kan dia tidak malu mengatakan America first ya America first ya. Nah bagian ini menjadi momen untuk kita juga Untuk mengatakan ya Indonesia first kita juga proteksi industri (baja) dalam negeri kita," ucap Djohan.

Ia mencontohkan impor baja karbon dengan HS code 7273 yang masih mendominasi, padahal utilisasi pabrik baja nasional masih di bawah 60 persen.

"Artinya apa? Kita itu belum memaksimalkan kapasitas produksi yang ada di dalam negeri mas sebenarnya karena masih banyaknya impor yang masuk ke kita," katanya.

Industri Baja Foto: Steven Shi/REUTERS
Industri Baja Foto: Steven Shi/REUTERS

Djohan meminta pemerintah segera memperketat izin impor produk baja, terutama untuk jenis yang sudah bisa diproduksi di dalam negeri.

"Jadi untuk memproteksinya gimana ya kita berharap dari pemerintah itu lebih ketat lagi untuk lebih selektif lagi Untuk memberikan mengizinkan barang impor produk baja," paparnya.

Mengutip Antara pada Sabtu (31/5), Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Perindustrian Saleh Husin mengungkapkan saat ini industri baja nasional seperti tergopoh-gopoh, terutama menghadapi serbuan membanjirnya baja impor di dalam negeri.

Apalagi ditambah dengan permintaan baja dalam negeri yang menurun akibat kebijakan efisiensi anggaran yang saat ini sedang dijalankan pemerintah.

Menurut Menteri Perindustrian periode 2014-2016 itu, diperlukan penertiban pasar agar tidak beredar baja yang tidak standar atau yang biasa dikenal sebagi "besi banci" yang banyak beredar di pasar gelap.

Data dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menunjukkan bahwa kapasitas produksi baja nasional saat ini sekitar 17 juta ton per tahun, sementara kebutuhan domestik pada 2025 diperkirakan mencapai 21 juta ton.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: