terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Apa Itu Red String Theory, Legenda soal Cinta yang Sedang Viral di TikTok? - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Apa Itu Red String Theory, Legenda soal Cinta yang Sedang Viral di TikTok?
Oct 19th 2024, 12:46, by Judith Aura, kumparanWOMAN

Ilustrasi red string theory, legenda soal benang merah yang menghubungkan dua orang yang berjodoh. Foto: Shutterstock
Ilustrasi red string theory, legenda soal benang merah yang menghubungkan dua orang yang berjodoh. Foto: Shutterstock

Ladies, jika kamu sering bermain TikTok, kamu mungkin pernah mendengar istilah "red string theory" atau "invisible string theory." Ini merupakan legenda yang berkaitan dengan hubungan cinta antara dua sejoli. Saking relatable-nya, legenda ini pun menjadi viral di berbagai platform media sosial.

Dikutip dari Marriage, "red string theory" juga dikenal sebagai "red thread of fate". Dalam bahasa Indonesia, istilah ini bermakna "benang merah takdir". Jadi, secara umum, tali merah ini adalah perwujudan dari takdir manusia, terlebih soal percintaan antara dua orang.

Legenda soal benang merah ini berakar dari cerita rakyat Asia. Benang merah yang kasat mata ini dipercaya menghubungkan dua orang yang ditakdirkan untuk bertemu dan memengaruhi kehidupan satu sama lain. Takdir pertemuan dua orang ini tidak memandang waktu, tempat, dan situasi. Mungkin, istilah dalam bahasa Indonesia yang hampir serupa adalah "jodoh".

Ilustrasi red string theory, legenda soal benang merah yang menghubungkan dua orang yang berjodoh. Foto: Shutterstock
Ilustrasi red string theory, legenda soal benang merah yang menghubungkan dua orang yang berjodoh. Foto: Shutterstock

Dilansir Marriage, benang merah yang menghubungkan dua orang ini bisa ditarik dan menjadi kusut. Namun, benang merah ini tidak akan pernah terputus. Benang ini pun menjadi simbolisasi dari ikatan antara dua orang yang sangat kuat.

Menurut Mochi Magazine, benang merah ini tidak selalu lurus. Pergerakan benang merah ini membentuk pola yang unik, menyimbolkan jalan hidup yang rumit dan tidak selamanya mulus. Namun, pada akhirnya, benang tersebut tetap akan berujung pada orang yang sama.

Asal muasal red string theory

Ilustrasi red string theory, legenda soal benang merah yang menghubungkan dua orang yang berjodoh. Foto: Shutterstock
Ilustrasi red string theory, legenda soal benang merah yang menghubungkan dua orang yang berjodoh. Foto: Shutterstock

Menurut Your Tango, red string theory ini muncul di cerita rakyat China dan Jepang. Dalam mitologi China, benang merah ini dipercaya diikat oleh Yuè Xià Lǎorén, dewa pernikahan dan cinta. Benang tersebut diikat di pergelangan kaki dua sejoli yang ditakdirkan akan bertemu dan menjalin cinta.

Sementara itu, dalam cerita rakyat Jepang, benang merah ini diyakini terikat di kelingking salah satu orang dan terhubung ke jari telunjuk orang lainnya. Dilansir Mashable, di belahan bumi Barat, teori ini lebih dikenal sebagai "invisible string theory" atau teori benang kasat mata.

Dikutip dari Mashable, legenda ini juga hadir di mitologi Yunani kuno. Dalam buku The Symposium karya filsuf Yunani Plato, manusia awalnya diciptakan sebagai makhluk dengan dua kepala serta empat tangan dan empat kaki.

Ilustrasi red string theory, legenda soal benang merah yang menghubungkan dua orang yang berjodoh. Foto: Shutterstock
Ilustrasi red string theory, legenda soal benang merah yang menghubungkan dua orang yang berjodoh. Foto: Shutterstock

Kemudian, Dewa Zeus memerintahkan agar manusia tersebut dibelah menjadi sosok berkepala satu dengan dua tangan dan kaki. Manusia tersebut akhirnya ditakdirkan untuk berjuang mencari belahan jiwanya.

Menurut legenda-legenda ini, dua orang yang saling terhubung akan merasakan ikatan yang kuat antara satu sama lain. Padahal, keduanya bisa saja baru berjumpa untuk pertama kalinya.

Cerita orang yang merasa mengalami red string theory

Dilansir Mashable, tak sedikit orang yang merasa mengalami teori benang merah ini. Ada kalanya, sebelum pasangan kekasih berjumpa dan menjalin hubungan, mereka ternyata pernah bertemu satu sama lain, tapi tak pernah menyadarinya.

Ilustrasi red string theory, legenda soal benang merah yang menghubungkan dua orang yang berjodoh. Foto: Shutterstock
Ilustrasi red string theory, legenda soal benang merah yang menghubungkan dua orang yang berjodoh. Foto: Shutterstock

Salah satu contohnya adalah cerita seorang perempuan bernama Chloe dan pasangannya, Marcus. Suatu ketika, Chloe tengah berlibur di Las Vegas, Amerika Serikat, dan menonton pertunjukan sihir. Ia pun mengambil foto di samping sebuah air mancur. Tanpa ia sadari, Marcus—yang saat itu belum berkenalan dengan Chloe—juga berada di tempat dan jam yang sama, bahkan berfoto di samping air mancur yang sama.

Chloe akhirnya berkenalan dengan Marcus lewat aplikasi kencan online, dua tahun setelah kejadian tersebut.

"Saat kami berada di Vegas, kami sedang menjalin hubungan dengan pasangan masing-masing. Ketika akhirnya kami berkenalan, kami berada di waktu yang tepat dalam hidup kami. Jadi, tak peduli apakah ini adalah takdir atau kebetulan yang membahagiakan, saya sangat mensyukurinya," ucap Chloe, sebagaimana dilansir Mashable.

Ladies, apakah kamu percaya dengan legenda benang merah ini? Apakah kamu juga pernah mengalami pertemuan unik seperti ini?

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: