terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Isi Diary Dokter PPDS Undip: Aku Sudah Berjuang, Tapi Terlalu Berat - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Isi Diary Dokter PPDS Undip: Aku Sudah Berjuang, Tapi Terlalu Berat
Aug 16th 2024, 23:07, by M Lutfan D, kumparanNEWS

Ilustrasi buku puisi. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi buku puisi. Foto: Shutter Stock

Dokter Aulia Risma Lestari (30) mahasiswa PPDS Universitas Diponegoro (Undip) yang diduga bunuh diri ternyata meninggalkan sembilan catatan di buku diary-nya. Namun, polisi menyebut di dalam catatan tersebut korban tidak pernah menulis tentang perundungan.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, mengatakan dalam catatan tersebut korban banyak seolah berkata tidak mampu lagi untuk bertahan. Catatan itu ditujukan kepada Tuhan dan orang yang ia sayang.

"Dari TKP ditemukan ada beberapa catatan, setidaknya sembilan lembar catatan. Tetapi poin di sembilan lembar ini dapat kami sampaikan bahwa yang bersangkutan mengeluh kesakitan. Mengeluh kepada Tuhan, kesimpulan yang kami dapatkan," kata dia di Mapolrestabes Semarang, Jumat (16/8) malam.

"Kedua, kepada seseorang yang dia sayangi," sambung Irwan.

Ditanya soal pesan korban terkait perundungan, Irwan menyebut di sembilan lembar tulisan itu tidak ada terkait perundungan. Almarhumah juga disebut tidak pernah menulis tentang seniornya.

"Ya seperti yang kami sampaikan, di sembilan halaman itu tidak ada terkait perundungan," jelas dia.

Irwan lalu membacakan beberapa poin yang tertulis di catatan:

  • "Apa Tuhanku tidak mengerti aku kesulitan? Kenapa setiap aku berharap tidak pernah ada jawabannya. Apa Tuhan membenciku?' Kira kira gitu," kata Irwan.

  • "Kemudian kedua. Kepada seolah ini kekasih. 'Yang, aku tidak kuat. Aku sudah berjuang tapi terlalu berat untukku," sambung Irwan.

Meski begitu, pihaknya masih terus mencari apabila ada catatan lainnya. Penyidik juga mendatangi rumah keluarga almarhumah di Tegal.

"Hari ini penyidik sedang ke Tegal ya untuk mencari catatan lain, karena kita ingin menyandingkan apakah tulisan-tulisan di TKP itu betul tulisan korban sendiri. Akan lakukan forensik memastikan tulisan itu apakah tulisan korban atau bukan," tegas dia.

Hingga saat ini, belum ada bukti atau keterangan dari saksi bahwa almarhumah mengalami perundungan saat menempuh pendidikannya. Untuk itu pihaknya masih terus mendalami kasus ini.

"Belum ada fakta atau bukti yang mengatakan korban ini meninggal bermotifkan perundungan. Sebaliknya, tidak ada bukti atau keterangan yang mengarah kematian bukan karena perundungan. Nah, itu masih kita dalami. Tapi berdasarkan catatan, mengeluhnya ke Tuhan, ke seolah kekasihnya," kata Irwan.

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan

Aulia Risma Lestari merupakan dokter RSUD Kardinah Kota Tegal yang sedang menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Prodi Anastesi di Universitas Diponegoro (Undip) bertempat di RS Kariadi Semarang. Aulia ditemukan tewas di kosannya, Rabu (14/8/2024).

Polisi menduga Aulia bunuh diri karena tak kuat menahan bullying selama menjalani PPDS. Namun dugaan ini tengah diusut oleh pihak kepolisian.

Di sisi lain, Universitas Diponegoro Semarang buka suara terkait hal tersebut. Berdasarkan hasil investigasi internal Undip, tidak benar Aulia bunuh diri karena bullying.

"Mengenai pemberitaan meninggalnya Almarhumah berkaitan dengan dugaan perundungan yang terjadi, dari investigasi internal kami, hal tersebut tidak benar," tegas Rektor Undip Suharnomo melalui keterangan tertulis, Kamis (15/8).

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: