terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Puan: Kekuasaan Buat Kebaikan yang Besar, Bukan Membesarkan Diri Sendiri - my blog
Aug 16th 2024, 11:33, by Salmah Muslimah, kumparanNEWS
Ketua DPR RI Puan Maharani mengutip pidato proklamator Indonesia, Sukarno, pada Hari Lahir Pancasila, 1 Juni. Pidato Sukarno tersebut berbicara soal demokrasi yang mendatangkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Negara Indonesia bukan satu negara untuk satu orang, bukan satu negara untuk satu golongan; tetapi kita mendirikan negara semua buat semua, satu buat semua, semua buat satu. All for one, One for All," ucap Puan di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8).
Kekuasan, katanya, harus membawa kebaikan yang besar bagi rakyat, bukan untuk membesarkan kelompok sendiri.
"Kekuasaan negara dijalankan untuk kebaikan yang lebih besar; bukannya untuk membesarkan diri sendiri, kelompok, maupun kepentingan tertentu," kata Puan.
Puan juga menyinggung bahwa seorang pemimpin itu bisa menjadi negarawan tapi juga bisa menjadi politisi. Menurutnya, seorang negarawan akan memikirkan masa depan negara. Sedang politisi, hanya akan memikirkan masa depan hasil Pemilu saja.
"Seorang negarawan, akan memikirkan masa depan negara, yang harus lebih baik, sedangkan politisi, akan memikirkan masa depan hasil pemilu, yang harus lebih baik," ungkap Puan.
"Visi tanpa kekuasaan menjadi sia-sia; kekuasaan tanpa visi menjadi sewenang-wenang," imbuhnya.
Oleh karena itu, Puan berharap agar dalam menjalankan sistem presidensial, Indonesia membutuhkan negarawan yang politisi, politisi yang negarawan.
"Sehingga kekuasaan negara dijalankan untuk kebaikan yang lebih besar; bukannya untuk membesarkan diri sendiri, kelompok, maupun kepentingan tertentu," tutup dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar