terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Sindrom Rapunzel: Ketika Rambut Bukan Hanya Kisah Dongeng - my blog
Jul 8th 2024, 10:28, by Intan Islami, Intan Islami
Sindrom Rapunzel merupakan tanda gangguan mental, yang mana seseorang memiliki kebiasaan mengunyah atau menelan rambut hingga membentuk gumpalan rambut yang tertinggal di dalam tubuhnya atau yang disebut dengan Trichobezoar.
Seseorang yang mengalami sindrom rapunzel cenderung dapat membahayakan tubuhnya, karena gumpalan rambut yang tertinggal di dalam tubuh akan mengendap di usus dan dapat memperbesar sumbatan, sehingga menyebabkan tersumbatnya saluran pencernaan hingga mengalami luka.
Sindrom Rapunzel umumnya dialami oleh wanita muda yang mengalami gangguan kejiwaan secara emosional dan mental, karena helaian pada rambut wanita cenderung panjang sehingga mempermudah proses tersangkut di lapisan mukosa gaster.
Pada anak-anak tidak ada perbandingan yang cukup signifikan antara populasi laki-laki ataupun perempuan yang terkena trikotilomania. Namun pada orang dewasa ditemukan adanya prevalensi sebesar 0.6-3.4% dengan kecenderungan lebih banyak pada perempuan dibandingkan laki-laki (Sadock, 2015).
Kemudian dari kasus-kasus yang dilaporkan, rentang usia tipikal yang terkena sindrom ini adalah antara usia 4-19 tahun (Dixit, Raza, & Tiwari, 2016). Lalu pada sindrom rapunzel, sindrom ini tidak menunjukkan gejala dalam waktu dekat. Namun gejala akan berkembang apabila ukuran rambut yang tertelan membentuk gumpalan rambut yang besar, hingga menyebabkan penyumbatan yang dapat membuat makanan atau cairan tidak dapat melewati usus kecil atau usus besar.
Gejala yang dialami oleh para pengidap sindrom rapunzel yaitu mengalami keluhan nyeri abdomen, mual, perut kembung, penurunan nafsu makan, konstipasi atau sembelit, dan penurunan berat badan. Beberapa pasien kemungkinan mengalami anemia defisiensi besi dan hipoalbuminemia karena malabsorpsi (Pace & Fearne, 2003).
Kemudian patofisiologi pembentukan trichobezoars, dimulai ketika serat rambut yang tertelan lalu tersimpan lama di mukosa lambung, hingga peristaltik lambung membuat serat ini terjadilah penggumpalan rambut dan berbentuk seperti bola. Lalu terjadinya gangguan peristaltik lambung, karena massa lambung berkembang dalam ukuran yang cukup.
Kemudian untuk pengobatan pada individu yang mengalami sindrom rapunzel adalah dapat melakukan terapi perilaku kognitif atau biasa disebut terapi CBT (Cognitive Behaviour Therapy). Terapi CBT adalah terapi yang menggabungkan unsur-unsur dari terapi kognitif dan terapi perilaku.
Manfaat terapi CBT adalah mampu membuat seseorang menjadi rileks, mengatasi berbagai masalah kejiwaan seperti stres, depresi, gangguan kejiwaan. Kemudian membantu melatih kebiasaan positif dan dapat membantu mengubah sudut pandang atas permasalahan yang dialaminya, lalu kemudian diterapkan ke hal yang positif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar