terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Pernah Terkena Demam Berdarah, Apakah Bisa Terinfeksi Lagi? Ini Penjelasan Pakar - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Pernah Terkena Demam Berdarah, Apakah Bisa Terinfeksi Lagi? Ini Penjelasan Pakar
Sep 29th 2024, 07:57, by Masruroh, BASRA (Berita Anak Surabaya)

Nyamuk aedes aegypt. Foto: Pixabay
Nyamuk aedes aegypt. Foto: Pixabay

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang berbahaya karena dapat menimbulkan kematian dalam waktu singkat dan sering kali menjadi wabah atau kejadian luar biasa (KLB). Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue dari genus Flavivirus, family Flavividae, dan termasuk dalam kelompok B Arthropod Virus (Arbovirosis). Sampai saat ini ditemukan ada 4 serotype, yaitu DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4.

Vella Rohmayani Dosen Sarjana Teknologi Laboratorium Medis (TLM) UM Surabaya mengatakan, virus ini dapat masuk ke tubuh manusia lewat perantara nyamuk Aedes aegypti maupun Aedes albopictus, namun Aedes aegypti lebih berperan dalam terjadinya penularan pada penyakit ini. Hal tersebut disebabkan karena habitatnya yang berada di dalam dan di sekitar lingkungan rumah sedangkan Aedes albopictus habitatnya berada di kebun.

"Manifestasi klinis akibat infeksi virus dengue dapat bervariasi, dimulai dari yang paling ringan yaitu demam dengue (DD), demam berdarah dengue (DBD) dan demam dengueyang disertai renjatan atau disebut dengue shock syndrome (DSS)," ujar Vella, dalam keterangannya, seperti dikutip Basra, Minggu (29/9).

Saat ini masih banyak mispersepsi di masyakarat yang beranggapan bahwa seseorang yang sudah pernah terkena DBD sudah tidak dapat terinfeksi lagi. Namun pada kenyataannya apabila seseorang sudah pernah terinfeksi sebelumnya oleh salah satu jenis virus dengue, maka orang tersebut hanya akan memiliki kekebalan terhadap serotype itu saja.

"Sehingga seseorang yang sudah pernah terinfeksi DBD masih bisa terinfeksi DBD virus dengue dengan serotype yang lainnya," imbuhnya.

Ia mengatakan, terjadinya penularan infeksi DBD dipengaruhi oleh 3 komponen utama, yaitu agen penyebab, inang dan lingkungan atau biasanya dikenal dengan istilah segitiga epidemologi. Agen penyebab DBD adalah virus dengue, inang (host) adalah manusia. Sedangkan lingkungan merupakan bagian yang mampu menginteraksikan agent dan host.

"Dalam hal ini perubahan pada kondisi lingkungan akan mempengaruhi host, sehingga akan timbul penyakit secara individu maupun keseluruhan populasi yang mengalami perubahan tersebut," terangnya.

Ia menjelaskan, terkait cara yang paling efektif untuk mencegah terjadinya infeksi DBD adalah melalui pemberantasan nyamuk dewasa dengan pengasapan (fogging) massal di desa/kelurahan endemis DBD sebelum musim penularan.

Selain itu dapat juga dilakukan melalui pemberantasan larva atau jentik nyamuk dengan melakukan kegiatan 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur), pemberian larvasidasi serta dengan memelihara ikan pemakan jentik pada masing-masing tempat penampungan air.

"Upaya pemberantasan vektor penular penyakit DBD tidak dapat dilaksanakan secara tuntas jika anggota masyarakat sampai ke lingkungan terkecil rumah tangga tidak melakukannya. Oleh sebab itu masyarakat memiliki peranan yang sangat penting dalam penanggulangan terjadinya penyakit DBD," pungkasnya.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: