terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
37,2% Calon Kepala Daerah di Pilkada 2024 Lulusan S2, Lulusan SMA 15,37% - my blog
Oct 5th 2024, 15:55, by Priscilla Andrearini, kumparanNEWS
Pilkada 2024 serentak di Indonesia akan dilaksanakan sebentar lagi, tepatnya di 27 November. Sebanyak 1.552 paslon (3.104 orang) pun sudah aktif berkampanye di wilayah pemilihan mereka.
Guna meningkatkan jumlah pemilih, para paslon menggunakan berbagai hal untuk memikat suara rakyat. Mulai dari memajang baliho di seluruh ruas jalan, aktif berkomunikasi lewat media sosial, hingga memamerkan latar belakang dan prestasi yang dimilikinya.
Salah satu latar belakang yang sering dipamerkan paslon adalah tingkat pendidikan. Berdasarkan jurnal yang dikeluarkan oleh Studi Pemilu (2023), para pemilih memang menganggap serius pendidikan kandidat. Ada kecenderungan untuk memilih kandidat yang berpendidikan lebih tinggi daripada kandidat yang kurang berpendidikan.
kumparan kemudian mengolah data terbuka di situs infopemilu.kpu.go.id/Pemilihan/Pasangan_calon. Dengan menggunakan teknik scrapping, tingkat pendidikan para calon kepala daerah rupanya paling banyak berada di jenjang S2.
Sebanyak 1.155 atau 37,21 persen calon kepala daerah memiliki gelar S2. Disusul oleh 1.088 atau 35,05 persen calon bergelar pendidikan S1. Selanjutnya 477 orang atau 15,37 persen merupakan SMA (Sekolah Menengah Atas)
Terdapat 3.104 orang yang mengikuti kompetisi pemilihan kepala daerah 2024. Akan tetapi, 64 di antaranya tidak mencantumkan riwayat akhir pendidikan mereka.
Dari data di atas, diketahui ada lulusan SMP dan SD. Padahal sebetulnya UU Pilkada menyebut minimal pendidikan kepala daerah adalah SMA.
Nah, berdasarkan penelusuran kumparan, anomali tersebut dapat ditemukan pada calon wakil bupati Kabupaten Seram Bagian Barat bernama Selfinus Kainama. Di situs KPU, Selfinus tertulis cuma lulusan SD.
Secara aturan, data-data yang di-input di situs KPU merupakan data yang di-input masing-masing paslon di Silon KPU. kumparan sudah menanyakan hal ini kepada Komisioner KPU Idham Kholik, tetapi belum dibalas.
Calon Kepala Daerah dengan Gelar S3
Berdasarkan data yang diolah tim kumparan, 477 atau 8,73 persen calon kepala daerah bergelar doktor. Angka tersebut tersebar rata di 38 provinsi Indonesia.
Wilayah yang memiliki jumlah lulusan S3 terbanyak adalah Jakarta, angkanya mencapai 66,67 persen. Lalu disusul oleh Sulawesi Barat sebesar 8,42 persen.
Sementara itu, wilayah pemilihan yang memiliki cakada dengan gelar doktor paling sedikit adalah Papua Barat. Provinsi tersebut berada di angka 2,78 persen atau hanya memiliki satu orang dengan gelar S3. Lalu, disusul oleh provinsi Kalimantan Selatan.
Sementara itu, proporsi kepala daerah dengan lulusan SMA terbanyak ada di Sulawesi Utara yaitu 30,61 persen atau 30 orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar