terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Ridwan Kamil-Suswono Hadiri Peresmian Kantor DPD Gerindra Jakarta - my blog
Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK), menghadiri acara peresmian kantor baru DPD Gerindra Jakarta, di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (5/10) sore. Saat tiba di lokasi, RK terlihat datang dengan menumpangi ojek.
Sesampainya di Kantor DPD Gerindra Jakarta, RK langsung menyampaikan sambutan di hadapan kader Gerindra Jakarta dan perwakilan DPD partai politik pendukung yang mengusung dirinya bersama Suswono.
"Saya menghaturkan selamat ya. Gerinda Jakarta punya tempat, di tempat yang sangat mulia, sangat pusat, di daerah Menteng tentunya. Ini wajah dari yang terbaik ya, dari partai yang kita banggakan," kata RK dalam sambutannya di lokasi, Sabtu (5/10).
Dalam sambutannya itu, ia pun menyampaikan permohonan maaf lantaran terlambat hadir dalam acara peresmian. Mantan Gubernur Jawa Barat itu menyinggung persoalan macet yang dihadapi warga Jakarta juga turut dirasakannya saat menuju ke acara peresmian.
RK pun menyampaikan bakal mengusulkan agar seluruh halte TransJakarta bisa dilengkapi dengan pendingin ruangan atau memiliki AC.
"Barusan menyampling sendiri problematika warga dengan naik ojek, ya, dari kemacetan HUT TNI di sekitar lapangan Banteng sampai ke sini. Memang panas, ya. Dalam perjalanan saya lihat halte TransJakarta juga pada kepanasan," ujar RK.
"Kayaknya kita bikin program seluruh halte TransJakarta ber-AC, ya. Kasihan warga udah nungguin panas, ya. Kalau panas, kan, bikin mood jadi drop dan akhirnya emosi lebih tinggi," jelas dia, yang didampingi pasangannya oleh calon wakil Gubernur Jakarta Suswono.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPD Gerindra Jakarta, Ahmad Riza Patria, menyampaikan indahnya kekuasaan. Mulanya, ia menyinggung terkait keinginannya bisa memiliki kantor seperti DPD Partai Golkar Jakarta.
Akan tetapi, ia sempat berkelakar bahwa hanya bisa berada dalam kecamatan yang sama dengan kantor DPD Partai Golkar Jakarta, yang juga berada di Kecamatan Menteng.
Riza pun menyinggung kekhawatiran yang sempat dirasakannya saat ingin memilih kantor DPD Partai Gerindra Jakarta di Menteng. Ia mengaku khawatir masyarakat Menteng bakal memprotes keberadaan kantor tersebut.
"Memang penginnya seperti Golkar kantornya. Semua partai mimpinya seperti Golkar. Luar biasa, strategis, luas, hijau, asri, lengkap, semua ruangan ada," kata Riza.
"Alhamdulillah di sini memang tempatnya enak, asri, strategis. Cuma memang masih [terkendala] parkirnya, tapi alhamdulillah dapat izin. Itulah enaknya jadi penguasa, semuanya boleh, hehehe," lanjut dia.
Ia juga kembali menyinggung Partai Gerindra yang baru merasakan sebagai partai penguasa usai Ketua Umumnya, Prabowo Subianto, terpilih menjadi Presiden untuk lima tahun mendatang.
"Kalau Golkar selalu jadi penguasa. Gerindra baru sekarang nih, baru sekarang mau jadi penguasa," tutur dia.
Pesan Riza Menangkan RK-Suswono
Riza juga menyampaikan pesan di hadapan kader Partai Gerindra Jakarta dan perwakilan DPD parpol pendukung untuk mampu memenangkan RK-Suswono.
Ia meminta seluruh sumber daya yang dimiliki mesti dikerahkan semaksimal mungkin. Mulai dari struktur partai, saksi yang akan ditunjuk untuk mengawal proses pemilihan, pemanfaatan media sosial, hingga anggota DPRD dari partai pendukung.
Dengan waktu yang tersisa hanya kurang lebih 52 hari jelang pemilihan, Riza pun mengingatkan agar semua kader tidak menganggap remeh perjuangan memenangkan RK-Suswono di Pilgub Jakarta.
"Sekali lagi tolong jangan dianggap enteng, jangan dianggap remeh. Saya sering menyampaikan di berbagai kesempatan, semuanya harus kita jadikan fardu ain, jangan fardu kifayah," tutur Riza.
"Jadi kalau fardu kifayah biasanya sudah ada yang lain ngerjain, akhirnya kita tidak ngerjain. Akhirnya semua tidak ngerjain karena merasa sudah ada yang wakili, sudah ada yang datang, sudah ada yang mengerjakan. Akhirnya kita juga berpikir ya udah lah, ternyata semua berpikir yang sama," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar