terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Kemenkeu Beberkan Dampak Konflik Timur Tengah Terhadap APBN - my blog
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Febrio Kacaribu, menjelaskan terkait dampak konflik Timur Tengah terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Menurut Febrio, situasi global saat ini menuntut Indonesia untuk terus waspada terhadap potensi shock atau guncangan yang datang tiba-tiba. Sebelumnya, Indonesia telah berhasil menavigasi tantangan dari kebijakan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed, meskipun ketidakpastian mengenai arah kebijakan tersebut masih ada.
Dalam konteks konflik Timur Tengah yang tengah berlangsung, Febrio memastikan Kemenkeu selalu menyiapkan strategi untuk mengantisipasi dampak dari gejolak global tersebut.
"Makanya APBN kita itu, kita selalu sebut istilahnya shock absorber," kata Febrio kepada wartawan di kantor Kemenkeu, Jumat (4/10).
Febrio mengatakan APBN memiliki mekanisme untuk meredam dampak guncangan global, terutama yang berpotensi mempengaruhi masyarakat luas.
Meski begitu, dia menegaskan dampak konflik Timur Tengah terhadap APBN 2024 relatif aman, mengingat beberapa indikator perekonomian menunjukkan perbaikan. Salah satunya adalah penguatan nilai tukar rupiah, penurunan suku bunga, dan harga komoditas yang mulai stabil dibandingkan pertengahan 2023.
"Sampai akhir tahun ini, untuk pelaksanaan APBN 2024 kita relatif sudah aman," ungkap Febrio.
Febrio menuturkan masih ada tantangan yang harus diantisipasi dengan baik, terutama untuk 2025. "Tantangan berikutnya tentu bagaimana kita mengantisipasi dan mitigasi untuk 2025 dengan situasi yang mungkin masih akan tetap sama," tutur Febrio.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar