terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Kisah Pilu Tewasnya Gadis Penjual Gorengan di Sumbar - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Kisah Pilu Tewasnya Gadis Penjual Gorengan di Sumbar
Sep 11th 2024, 10:03, by Tim kumparan, kumparanNEWS

Petugas mengevakuasi jasad Nia Kurnia, remaja penjual gorengan di Sumbar yang dilaporkan hilang tiga hari, ternyata ditemukan terkubur, Minggu (8/9/2024). Foto: Dok. Istimewa
Petugas mengevakuasi jasad Nia Kurnia, remaja penjual gorengan di Sumbar yang dilaporkan hilang tiga hari, ternyata ditemukan terkubur, Minggu (8/9/2024). Foto: Dok. Istimewa

Seorang gadis penjual gorengan berusia 18 tahun di Sumatera Barat (Sumbar), tewas mengenaskan. Gadis bernama Nia Kurnia Sari ini terkubur dengan tangan terikat dan tubuh tanpa busana.

Polisi juga belum menemukan titik terang dari peristiwa ini. Sementara sang ibu korban menuntut, bila pelaku telah ditangkap, mereka mesti dihukum mati.

Seperti apa kelanjutan peristiwa ini, berikut kumparan rangkum:

Cerita Saksi Terakhir Kali Lihat Gadis Penjual Gorengan Sebelum Ditemukan Tewas

Rini Wahyuni (19) kakak Nia menceritakan suasana sesaat setelah Nia dinyatakan hilang saat berjualan gorengan keliling pada Jumat (6/9/2024).

"Jelang Magrib itu hujan sangat lebat. Biasanya Nia pulang ke rumah sebelum Magrib. Namun hari sudah gelap Nia belum juga pulang," kata Rini saat ditemui kumparan di rumahnya di Padang Pariaman, Selasa (10/9).

Keluarga mencoba mencari keberadaan Nia ke tetangga sekitar, tapi nihil. Sampai akhirnya, seorang warga bernama Bujang mengatakan ia berpapasan dengan Nia.

"Pak Bujang itu mengatakan saat pulang bekerja dari sawah ia melihat Nia. Ia berpapasan dengan Nia di dekat tempat ditemukannya gorengan dan jilbab Nia," jelas Rini.

Rini, saksi sekaligus kakak perempuan Nia Kurnia, gadis penjual gorengan di Padang Pariaman yang ditemukan tewas terkubur. Foto: Dok. kumparan
Rini, saksi sekaligus kakak perempuan Nia Kurnia, gadis penjual gorengan di Padang Pariaman yang ditemukan tewas terkubur. Foto: Dok. kumparan

Bujang dan Nia berpapasan di sebuah perkebunan, saat hujan lebat. Mereka sempat bertegur sapa, lalu melanjutkan jalan masing-masing.

"Di sana kan banyak pohon-pohon. Tambah lagi hujan lebat, jadi gelap pemandangan. Tidak terdengar apa pun seperti jeritan atau panggilan minta tolong," kata Bujang.

Selain Bujang, salah satu warga bernama Rosnida juga mengatakan bahwa jelang magrib itu biasanya 4 pemuda sering nongkrong di dekat musala yang jaraknya dekat dengan lokasi kejadian perkara.

"Di musala itu sering dijadikan tempat duduk-duduk oleh 4 pemuda itu. Termasuk pemuda inisial J yang saat ini tidak diketahui keberadaannya," kata Rosnida.

Posisi musala itu persis berada di tepi jalan tempat korban biasa lewat saat pulang ke rumah.

"Nah kata-kata warga sini, tiga dari empat pemuda yang nongkrong di situ telah dimintai keterangan polisi. Namun yang J ini belum ditemukan, kata orang dia melarikan diri," beber Rosnida.

Namun soal apakah ada kaitannya antara 4 pemuda ini dengan kasus Nia, mereka tidak mau berkomentar.

Cerita Polisi soal 4 Pemuda di Kasus Tewasnya Gadis Penjual Gorengan di Sumbar

Polisi masih menyelidiki kasus tewasnya Nia Kurnia Sari (18), gadis penjual gorengan di Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar). Polisi sudah memeriksa sejumlah saksi, termasuk tiga pemuda.

Suasana rumah duka  Nia Kurnia Sari (18), gadis penjual gorengan yang ditemukan tewas di Padang Pariaman, Sumbar. Foto: Dok. kumparan
Suasana rumah duka Nia Kurnia Sari (18), gadis penjual gorengan yang ditemukan tewas di Padang Pariaman, Sumbar. Foto: Dok. kumparan

"Kami telah periksa beberapa saksi. Di antaranya adalah satu orang yang terakhir melihat korban, keluarganya yaitu ibu dan kakak perempuannya, dan tiga orang pemuda di Nagari tersebut," kata Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman AKP Reggy kepada wartawan, Selasa (10/9).

Kata Reggy, sebenarnya ada satu lagi pemuda yang dijadwalkan untuk dilakukan pemeriksaan. Namun pemuda tersebut kabur, tidak ada di rumahnya.

"Dari empat pemuda tersebut satu di antaranya belum ditemukan sampai saat ini, kita masih melakukan pengejaran," kata Reggy.

Polisi Terjunkan Anjing Pelacak Bantu Usut Tewasnya Gadis Penjual Gorengan

Anjing pelacak dikerahkan menyusuri lokasi kejadian pada pukul 17.00 WIB, Selasa (10/9), untuk mencari barang bukti.

"Benar, saat ini sedang dilaksanakan proses pencarian barang bukti lainnya. Diketahui pakaian yang dikenakan korban belum didapatkan," kata Reggy.

Anjing K-9 diterjunkan ke TKP tewasnya gadis penjual gorengan di Nagari Kayu Tanam, Sumatera Barat. Foto: Dok. Istimewa
Anjing K-9 diterjunkan ke TKP tewasnya gadis penjual gorengan di Nagari Kayu Tanam, Sumatera Barat. Foto: Dok. Istimewa

Polisi masih menyelidiki kasus tersebut. Pelaku juga masih diburu.

"Masih terus berupaya sekuat tenaga atau menggerakkan sumber daya untuk mengangkat kasus ini," jelasnya.

Ibunda Gadis Penjual Gorengan yang Tewas di Sumbar Harap Pelaku Dihukum Mati

Isak tangis masih terdengar dari rumah duka yang berlokasi di Korong Pasa Surau, Nagari Guguak, Kecamatan 2X11 Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Selasa (10/9).

Eli Malina (45 tahun), ibu Nia Kurnia Sari (18), gadis penjual gorengan yang ditemukan tewas di Padang Pariaman, Sumbar. Foto: Dok. kumparan
Eli Malina (45 tahun), ibu Nia Kurnia Sari (18), gadis penjual gorengan yang ditemukan tewas di Padang Pariaman, Sumbar. Foto: Dok. kumparan

Ibu kandung Nia, Eli Malina (45), meminta kepolisian mengusut tuntas kasus ini. Dengan wajah emosi dan sedih, Eli berharap pelaku segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya.

"Kami belum bisa mengikhlaskan kepergian Nia. Kami minta pelaku dihukum seberat-beratnya, kalau bisa hukuman mati," kata perempuan yang setiap hari juga berjualan gorengan keliling saat dijumpai dirumah duka, Selasa (10/9).

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: