terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Kamala Tuduh Trump Gunakan Isu Ras untuk Pecah Belah Warga AS - my blog
Sep 11th 2024, 10:34, by Tiara Hasna R, kumparanNEWS
Beberapa hari setelah Kamala Harris resmi menjadi kandidat presiden Partai Demokrat menggantikan Joe Biden, Trump mengeluarkan pernyataan mengejutkan dengan menyebut Kamala, yang merupakan keturunan Asia Selatan dan Jamaika Hitam, sebenarnya bukan orang Afrika-Amerika.
Dalam debat kedua Presiden Amerika Serikat pada Rabu (11/9), moderator David Muir, menanyakan alasan Trump menyinggung identitas ras lawannya.
"Mengapa Anda merasa bahwa mempertimbangkan identitas ras lawan Anda merupakan hal yang penting?" tanya Muir.
Trump kemudian menjawab, "Saya tidak peduli, dan saya tidak peduli. Saya tidak peduli dia apa. Anda membuat masalah besar dari sesuatu, saya tidak peduli, apa pun yang dia inginkan tidak masalah bagi saya."
Saat Kamala diminta memberikan tanggapan, ia langsung menekankan bahaya retorika Trump.
"Sejujurnya, saya pikir sangat tragis bahwa kita memiliki seseorang yang ingin menjadi presiden yang secara konsisten, selama kariernya, berusaha menggunakan ras untuk memecah belah rakyat Amerika," kata Kamala.
Ia menambahkan bahwa kebanyakan warga Amerika sebenarnya memiliki lebih banyak kesamaan daripada perbedaan, dan tidak menginginkan pemimpin yang terus-menerus memecah belah rakyat, terutama berdasarkan isu ras.
"Saya yakin bahwa sebagian besar dari kita tahu bahwa kita memiliki lebih banyak kesamaan daripada perbedaan," tegasnya kepada Trump.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar