terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Litbang Kompas: Dedi-Erwan 65%, Ahmad-Ilham 9%, Jeje-Ronal 4,6%, Acep-Gita 4,1% - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Litbang Kompas: Dedi-Erwan 65%, Ahmad-Ilham 9%, Jeje-Ronal 4,6%, Acep-Gita 4,1%
Nov 14th 2024, 11:30, by Fadjar Hadi, kumparanNEWS

Debat Pilgub Jawa Barat 2024 di Gedung Graha Sanusi Kampus Universitas Padjadjaran, Bandung, Senin (11/11/2024). Foto: Youtube/KPU Provinsi Jawa Barat
Debat Pilgub Jawa Barat 2024 di Gedung Graha Sanusi Kampus Universitas Padjadjaran, Bandung, Senin (11/11/2024). Foto: Youtube/KPU Provinsi Jawa Barat

Litbang Kompas merilis survei mereka terkait elektabilitas paslon di Pilgub Jawa Barat 2024. Total ada empat paslon bertarung di Jabar.

Mereka adalah Acep Adang Ruhiyat-Gitalis Dwi (Gita KDI), Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja, Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie dan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan.

Hasil Litbang Kompas, paslon Dedi-Erwan unggul telak dari tiga paslon lainnya.

"Di setiap kabupaten dan kota di Jawa Barat menunjukkan hampir dua pertiga bagian pemilih di Jabar 65 persen mengaku memilih pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan di Pilkada mendatang," kata Litbang Kompas dikutip Kamis (14/11).

Ahmad Syaikhu dan Ilham Akbar Habibie.  Foto: Dok. Istimiewa
Ahmad Syaikhu dan Ilham Akbar Habibie. Foto: Dok. Istimiewa

Sementara paslon Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie berkisar 9 persen. Sedangkan dua paslon lainnya, Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja hanya 4,6 persen dan Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina sebesar 4,1 persen.

"Kondisi itu membuat tak mudah bagi tiga paslon lain untuk mengejar elektabilitas Dedi-Erwan. Terlebih, hanya tinggal 17,3 persen pemilih yang belum menyatakan pilihannya," kata Litbang Kompas.

Litbang Kompas menjelaskan, keunggulan Dedi Mulyadi tidak lagi sebatas wilayah yang kerap dikuasainya yakni Purwakarta ataupun Subang. Tetapi terjadi pada setiap lapis wilayah persaingan.

Begitu pula, dari sisi latar belakang politik para pemilih. Bagian terbesar tertuju pilihannya pada pasangan yang diusung oleh koalisi Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PSI, dan sembilan partai nonparlemen.

"Bahkan, para pemilih yang mengaku berasal dari partai pesaingnya, PDI-P, PKB, dan PKS, pun cenderung lebih besar mendukung Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan," kata Litbang Kompas.

Selain itu, keunggulan Dedi-Erwan terbangun dari beragam latar belakang identitas pemilih. Pembedaan pemilih berdasarkan usia ataupun generasi, misalnya, tidak tampak.

"Pasangan ini didukung oleh setiap kalangan secara merata, baik mereka yang berusia muda maupun kelompok usia tua. Sementara pesaingnya cenderung tersegmentasi pada kelompok usia ataupun generasi tertentu," tutur Litbang Kompas.

Pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan mendaftar Pilgub Jabar 2024 ke KPU Provinsi Jawa Barat, Selasa (27/8/2024). Foto: Robby Bouceu/kumparan
Pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan mendaftar Pilgub Jabar 2024 ke KPU Provinsi Jawa Barat, Selasa (27/8/2024). Foto: Robby Bouceu/kumparan

Berkaca data ini, Litbang Kompas mengatakan pemilih dalam Pilkada Jabar tidak lagi menyandarkan pilihannya pada kedekatan kultur politik wilayah ataupun identitas sosial setiap sosok. Tetapi cenderung pada nilai ketokohan, seperti keterkenalan sosok, preferensi, dan sisi kelebihan pasangan calon gubernur yang bersaing.

Litbang Kompas menyebut, sosok Dedi Mulyadi yang telah malang melintang dalam perpolitikan Jawa Barat, dan saat ini sekitar sembilan dari 10 pemilih di Jawa Barat mengetahuinya, cenderung diuntungkan. Sebaliknya, indikator ini menjadi kelemahan dan tidak banyak dijumpai pada para pesaing politik lainnya.

"Dari sisi pengenalan pada setiap sosok pasangan calon gubernur, misalnya, masih belum separuh bagian pemilih yang mengenal pesaing Dedi-Erwan," kata Litbang Kompas.

"Sepanjang pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie, Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja, dan Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina mampu mengatasi persoalan ini, Pilkada Jawa Barat dapat saja berujung pada kejutan politik," tutup mereka.

Survei Litbang Kompas dilaksanakan 1-9 November. Total ada 630 responden di Jawa Barat dengan margin of eror 3,9 persen.

Survei seluruhnya dibiayai oleh Harian Kompas.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: