terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Fed Turunkan Suku Bunga 25 Bps, BCA Klaim Bunga Kreditnya Masih Menarik - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Fed Turunkan Suku Bunga 25 Bps, BCA Klaim Bunga Kreditnya Masih Menarik
Nov 12th 2024, 14:58, by Ema Fitriyani, kumparanBISNIS

Presiden Direktur PT Bank Central Asia (BCA), Jahja Setiaatmadja dalam acara Indonesia Knowledge Forum 2024, di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Selasa (12/11/2024). Foto: Ghifari/kumparan
Presiden Direktur PT Bank Central Asia (BCA), Jahja Setiaatmadja dalam acara Indonesia Knowledge Forum 2024, di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Selasa (12/11/2024). Foto: Ghifari/kumparan

Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve (The Fed) menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi level 4,50-4,75 persen.

Executive Vice President (EVP) Corporate Communication and Social Responsibility, PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Hera F. Haryn, mengatakan penurunan tingkat suku bunga The Fed tidak akan serta merta diikuti oleh dengan penurunan bunga kredit bank.

"Tentunya kita melihat sebagai perbankan, tentu tidak serta-merta langsung, akan butuh waktu transmisi dulu, berapa lama, tapi sebenarnya di BCA sendiri kita juga sudah memberikan bunga yang rendah," kata Hera dalam acara Indonesia Knowledge Forum XIII-2024, di Hotel The Ritz Carlton Jakarta, Selasa (12/11).

Hera mengatakan, BCA memiliki likuiditas yang mumpuni untuk memberikan suku bunga rendah kepada nasabahnya. Bahkan, saat acara BCA Expo, perseroan pernah memberikan suku bunga terendah sepanjang sejarah hingga 1,45 persen.

"Jadi untuk debitur-debitur kita yang memang sudah sesuai dengan profiling yang kita berikan pembiayaan, maka kita akan tentu memberikan bunga yang sangat menggoda. Jadi sebenarnya kita sangat antusias untuk menyambut jika dilihat dari ekonomi nasional, mungkin salah satu proxi-nya adalah bagaimana pembiayaan di market itu bisa berhubung seperti saat ini," kata Hera.

Hera F. Haryn, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA di Bakti BCA Labuan Bajo, Rabu (16/10/2024). Foto: Rinjani Meisa/kumparan
Hera F. Haryn, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA di Bakti BCA Labuan Bajo, Rabu (16/10/2024). Foto: Rinjani Meisa/kumparan

Hera mengungkapkan, saat ini kondisi likuiditas perseroan masih sangat solid. Hal ini terbukti dengan Rasio Loan-to-Deposit (LDR) yang mencapai 75 persen hingga kuartal III 2024. Sebagai salah satu bank swasta terbesar di Indonesia, Hera mengatakan, BCA akan menyalurkan kredit secara prudent ke depannya.

"Kami juga melihat kalau dibilang berhati-hati, institusi perbankan tentu kita harus comply, tentu kita juga harus prudent untuk menyalurkan kredit, dan kalau dibilang terlalu berhati-hati, kami pikir kami justru sangat excited, kita lihat pertumbuhan kreditnya 14 persen lebih untuk pertumbuhan kredit lebih dari Rp 800 triliun," jelasnya.

Perusahaan juga masih melihat pertumbuhan ekonomi yang ada di masing-masing daerah dan pembiayaan yang akan diberikan.

BCA dan entitas anak berhasil membukukan pertumbuhan total kredit sebesar 14,5 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 877 triliun per September 2024.

Penyaluran pembiayaan per September 2024 ditopang kredit korporasi yang menjadi segmen dengan pertumbuhan tertinggi, naik 15,9 persen yoy mencapai Rp 395,9 triliun. Kredit komersial naik 11,8 persen yoy menjadi Rp 135,3 triliun, dan kredit UKM tumbuh 14,2 persen yoy hingga Rp 120,1 triliun.

Ilustrasi BCA Mobile. Foto: Shutterstock
Ilustrasi BCA Mobile. Foto: Shutterstock

Total portofolio kredit konsumer naik 13,1 persen yoy menjadi Rp 216,5 triliun, didorong KPR yang tumbuh 10,7 persen yoy mencapai Rp 130,4 triliun serta KKB sebesar 17,9 persen yoy menjadi Rp 64,1 triliun. Kemudian, outstanding pinjaman konsumer lainnya (mayoritas kartu kredit) naik 15,0 persen yoy mencapai Rp 21,9 triliun.

Penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan tumbuh 10,7 persen yoy menyentuh Rp 214 triliun per September 2024, berkontribusi hingga 24,3 persen dari total portofolio pembiayaan.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: