terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Terlalu Sering Main Ponsel di Depan Anak Bisa Hambat Kemampuan Komunikasinya - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Terlalu Sering Main Ponsel di Depan Anak Bisa Hambat Kemampuan Komunikasinya
Aug 18th 2024, 12:09, by Eka Nurjanah, kumparanMOM

Terlalu Sering Main Ponsel di Depan Anak Bisa Hambat Kemampuan Komunikasinya. Foto: Shutterstock
Terlalu Sering Main Ponsel di Depan Anak Bisa Hambat Kemampuan Komunikasinya. Foto: Shutterstock

Gadget seperti ponsel atau tablet, kini menjadi bagian dari hidup manusia moderen. Mau belanja bisa dengan ponsel, mau menghubungi seseorang lewat ponsel, hingga mau bayar sesuatu pakai ponsel. Namun, pastikan bijak menggunakannya ya, Moms.

Dikutip dari Parents, pakar menyebut perkembangan bahasa dan keterampilan komunikasi anak akan berhubungan dengan orang tua. Misalnya, kemampuan bicara anak akan terganggu jika orang tua hanya fokus dengan ponsel saat bersama mereka.

Ya Moms, hal itu terjadi karena orang tua hanya meluangkan sedikit waktu untuk berkomunikasi dengan mereka. Sedikit komunikasi artinya mempersempit kesempatan mereka untuk belajar dengan dunia sekitarnya.

Bagaimana Pengaruh Orang Tua Terhadap Perkembangan Bahasa Anak?

Fondasi bicara dan bahasa anak dimulai di rumah, bahkan sejak si kecil masih bayi. Penelitian menunjukkan, kemampuan verbal anak akan semakin baik seiring bertambahnya usia. Perkembangan ini semakin maksimal apabila orang tua sering meluangkan waktu untuk bicara dengan mereka.

Ilustrasi orang tua dan anak main gadget. Foto: NaMong Productions92/Shutterstock
Ilustrasi orang tua dan anak main gadget. Foto: NaMong Productions92/Shutterstock

Fokus dengan ponsel akan memecah perhatian Anda. Pecahnya perhatian ini akan membuat orang tua dan anak kurang terhubung. Kemudian, kondisi ini juga akan menyebabkan kurangnya komunikasi anak dengan orang tua. Padahal, anak-anak belajar lewat komunikasi dan interaksi orang-orang di sekitarnya.

Para peneliti menemukan, ketika orang tua menggunakan ponsel, komunikasi verbal mereka dengan anak berkurang 20%. Mereka juga mengalami 39% lebih sedikit komunikasi nonverbal yang mungkin mencakup ekspresi wajah, kontak mata dan bahasa tubuh.

Tips untuk Mengubah Kebiasaan Orang Tua terhadap Ponsel

Ponsel memang sudah menjadi bagian sehari-hari manusia saat ini. Kendati demikian, orang tua tetap bisa mengurangi intensitas menggunakan ponsel di depan anak. Berikut adalah beberapa cara untuk mengubah kebiasaan tersebut:

Ilustrasi kedekatan orang tua dan anak. Foto: LightField Studios/Shutterstock
Ilustrasi kedekatan orang tua dan anak. Foto: LightField Studios/Shutterstock

-Jadwalkan waktu bermain dengan anak tanpa gangguan telepon. Selama waktu ini, matikan telepon Anda atau tinggalkan di ruangan lain. Fokuslah hanya pada interaksi dengan mereka.

-Bisukan notifikasi di ponsel. Sulit untuk mengabaikan dengungan dan bunyi notifikasi dari ponsel. Jadi, saat bersama anak, sebaiknya pilih mode 'diam' atau 'silent' untuk membatasi gangguan.

-Tetapkan lokasi "tanpa telepon", baik itu ruang bermain atau ruang makan. Buatlah area tertentu di rumah, di mana anggota keluarga tak bisa bermain ponsel di sana.

-Bila terpaksa harus menggunakan ponsel saat sedang bersama anak, pastikan untuk memberikan alasan yang kuat. Mungkin Anda sedang menjawab pesan penting di kantor atau menjadwalkan kunjungan ke dokter gigi.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: