terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Alfamidi Lepas Saham Lawson karena Mau Bangun 200 Gerai Baru Sepanjang 2025 - my blog
Ritel Alfamidi melalui PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), menyampaikan klarifikasi mengenai transaksi penjualan saham PT Lancar Wiguna Sejahtera (LWS), atau Lawson Indonesia, kepada PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT).
Corporate Secretary MIDI, Suantopo Po, mengatakan dana yang diperoleh dari penjualan Lawson bakal digunakan untuk mendukung pendanaan operasional modal kerja dan belanja modal pada tahun 2025. Perseroan menargetkan pembukaan 200 gerai baru tahun ini.
"Belanja modal yang dibutuhkan pada tahun 2025 sebesar Rp 1,5 triliun, akan digunakan untuk pengembangan gerai baru, gudang baru, perpanjangan sewa, renovasi gerai dan gudang yang sudah ada," kata Suantopo dalam keterangan melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Sabtu (24/5).
Manajemen menjelaskan, dampak dari penjualan Lawson Indonesia kepada keuangan MIDI pada tahun 2025 tidak signifikan. Sebab, kontribusi pendapatan LWS terhadap pendapatan neto MIDI hanya sebesar 6,8 persen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024 dan menurun menjadi hanya sebesar 4,3 persen untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2025.
"Perseroan berharap dengan dilakukannya transaksi ini, perseroan dapat fokus pada portofolio bisnis Perseroan di bidang perdagangan eceran sehingga diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan kinerja keuangan Perseroan," lanjutnya.
MIDI juga mengungkap terkait pengurangan gerai Lawson sebanyak 300 unit pada 2024. Kata Suantopo, pembukaan dan penutupan gerai dalam bisnis ritel atau perdagangan eceran adalah hal yang lazim.
Menurut Suantopo, penutupan gerai bisa dikarenakan berbagai hal, seperti pemilik tanah atau bangunan tak ingin memperpanjang sewa lokasi gerai, terjadi perubahan potensi atau lingkungan sekitar gerai sehingga kinerja keuangan gerai menjadi tidak feasible lagi untuk dilanjutkan operasionalnya.
"Setelah adanya pelepasan kepemilikan atas LWS, Perseroan tidak mempunyai rencana untuk bekerja sama dengan perusahaan ritel lokal ataupun global yang lain," imbuh Suantopo.
Sebelumnya, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) telah mengakuisisi kepemilikan saham Lawson Indonesia dari PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI).
AMRT membeli 1.484.855.160 lembar saham PT Lancar Wiguna Sejahtera, perusahaan pengelola Lawson Indonesia dari MIDI.
Pengambilalihan saham ini senilai Rp 200,45 miliar atau setara 135 per lembar saham. Aksi korporasi ini diumumkan lewat keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu 14 Mei 2025.
Corporate Secretary AMRT Tomin Widian, mengatakan transaksi ini bukan merupakan benturan kepentingan sehingga tidak memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
"Transaksi ini bukan merupakan transaksi benturan kepentingan sehingga tidak memerlukan persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan sebagaimana diatur dalam POJK 42/2020 serta tidak termasuk transaksi material sebagaimana diatur dalam POJK 17/2020," kata Tomin lewat keterbukaan informasi, dikutip Kamis (15/4).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar