terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Mentan Ungkap Rencana 5 Tahun Menuju Indonesia Swasembada Pangan Lagi - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Mentan Ungkap Rencana 5 Tahun Menuju Indonesia Swasembada Pangan Lagi
Jun 29th 2024, 22:30, by Tim kumparan, kumparanBISNIS

Mentan Amran Sulaiman. Foto: Dok. Kementan
Mentan Amran Sulaiman. Foto: Dok. Kementan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan beberapa rencana kebijakan selama lima tahun ke depan dalam upaya mewujudkan kembali swasembada pangan dan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

Amran menargetkan produksi meningkat 12,5 juta ton secara bertahap hingga 2029. Hal itu Amran ungkapkan saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Fraksi Partai Gerindra Komisi IV DPR RI bertajuk 'Strategi Mewujudkan Swasembada Pangan Menuju Indonesia Emas 2045' di Gedung DPR RI, Jakarta.

Dalam paparannya, Amran menjelaskan Kementan telah menyiapkan tiga program yang akan dijalankan bertahap selama lima tahun itu, yaitu pompanisasi, optimalisasi lahan pertanian dan program cetak sawah.

Pada tahun ini, Amran menyebut, fokus Kementan adalah di tahap persiapan, yaitu perencanaan menuju swasembada pangan dan pompanisasi 1 juta hektare.

Ilustrasi petani di sawah. Foto: Pixabay
Ilustrasi petani di sawah. Foto: Pixabay

Pompanisasi itu sendiri, kata Amran, merupakan cara cepat dalam mengatasi dampak El Nino yang menimpa Indonesia selama dua kali dalam 10 tahun terakhir.

"Ini rencana kita, menuju swasembada pangan, lumbung pangan dunia, 2024 kita pompanisasi 1 juta hektare karena ini solusi cepat untuk menangani El Nino. Memompa air sungai Cimanuk, Sungai Musi, Sungai Bengawan Solo, airnya besar," jelas Amran.

Kemudian, langkah di 2025 adalah pompanisasi 1 juta hektare dan optimalisasi 61 waduk. Jika langkah itu diwujudkan secara maksimal, maka produksi beras bisa meningkat 2,5 juta ton.

"2025 rencana pompanisasi 1 juta hektare, ada waduk 61 yang kita bangun, kita sinkronisasi yang sudah ditetapkan pondasinya oleh Bapak Joko Widodo itu luar biasa. Ini sinkronisasi, cetak sawah, sampai di ujung kegiatan panen. Nah, ini kita harus optimalkan di lima tahun ke depan," tambah Amran.

Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pertanian Amran Sulaiman meninjau panen raya di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu (27/3/2024). Foto: Kementan RI
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pertanian Amran Sulaiman meninjau panen raya di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu (27/3/2024). Foto: Kementan RI

Lalu pada 2026-2027, selain tetap menjalankan 61 waduk, Kementan akan mulai menjalankan pencetakan sawah seluas 1 juta hektare dan perbaikan irigasi 1 juta hektare. Dengan ini, diharapkan produksi beras naik signifikan menjadi 7,5 ton pada 2027 sehingga Indonesia dapat mulai swasembada beras.

Pada 2028, Kementan akan tetap melakukan langkah optimalisasi dan melanjutkan pencetakan 1 juta hektare sawah, dengan proyeksi produksi naik mencapai 10 juta ton. Di tahap ini Indonesia diharapkan dapat mulai melakukan ekspor.

Di tahun terakhir, yaitu 2029, Indonesia diharapkan sudah dapat menjalani ekspor pangan ke luar negeri sebagai lumbung pangan dunia dan memberikan bantuan pangan untuk kemanusiaan, dengan jumlah produksi yang sudah meningkat 12,5 juta ton.

"Kalau ini kita capai, inilah sejarah baru, legacy presiden terpilih nantinya ke depan," tutup Amran.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: