terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Bupati Karawang Beri Modal Ortu yang Ajak 6 Anak Ngemis: Jangan Ulangi Lagi - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Bupati Karawang Beri Modal Ortu yang Ajak 6 Anak Ngemis: Jangan Ulangi Lagi
Jun 28th 2025, 14:06 by kumparanNEWS

Bupati Karawang, Aep Syaepuloh memberikan bantuan modal usaha untuk Iyah (40), ibu yang diduga memaksa 6 anaknya mengemis di jalanan. Foto: Dok. Istimewa
Bupati Karawang, Aep Syaepuloh memberikan bantuan modal usaha untuk Iyah (40), ibu yang diduga memaksa 6 anaknya mengemis di jalanan. Foto: Dok. Istimewa

Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, memberikan bantuan modal usaha untuk Iyah (40), ibu yang diduga memaksa 6 anaknya mengemis di jalanan.

Di hadapan Aep, Iyah berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya untuk mengeksploitasi anak-anaknya. Bila di kemudian hari terpergok kembali ke jalanan, dia siap dilaporkan ke polisi.

"Tadi malam, saya bersama istri tercinta menemui Ibu Iyah. Kami warning agar tidak turun ke jalan lagi. Kami berpesan pokoknya 'Awas jangan diulangi lagi," ucap Aep saat dihubungi kumparan, Sabtu (28/6).

"Kemudian demi memastikan beliau menepati janjinya, saya secara pribadi memberikan bantuan modal Rp 5 juta buat usaha berjualan warung kelontong sekaligus kita bangun sumur di rumahnya," tambah dia.

Aep mengaku amat menyesalkan tindakan eksploitasi anak tersebut, mengingat Pemkab Karawang terus berkomitmen menciptakan kota ramah layak anak.

Terlebih keluarga tersebut rupanya pernah menerima bantuan rumah layak huni (Rulahu) dari Pemkab Karawang dan penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).

"Saya juga berpesan kepada seluruh orang tua di mana pun berada, anak bukan investasi bagi orang tua. Tapi anak merupakan tanggung jawab yang harus kita pastikan seluruh haknya terpenuhi, merawatnya dengan penuh tanggung jawab, cinta dan kasih sayang," tandasnya.

Bupati Karawang, Aep Syaepuloh memberikan bantuan modal usaha untuk Iyah (40), ibu yang diduga memaksa 6 anaknya mengemis di jalanan. Foto: Dok. Istimewa
Bupati Karawang, Aep Syaepuloh memberikan bantuan modal usaha untuk Iyah (40), ibu yang diduga memaksa 6 anaknya mengemis di jalanan. Foto: Dok. Istimewa

Mengemis Sejak 2013

Ferdi (21), anak tertua dari pasutri bernama Dating dan Iyah, mengungkap alasan keluarganya belasan tahun berkeliaran mengemis di Karawang, Jawa Barat.

Seingat Ferdi, kebiasaan mengemis ini sudah dilakoni ibunya sejak tahun 2013 silam. Kebiasaan ini berangkat dari keterbatasan ekonomi keluarga.

"Dari 2013 udah pernah kalau enggak salah, dulu sempet dibawa ke Cibitung (Bekasi). Iya sama emak aja, bapak mah enggak," katanya ditemui kumparan di rumahnya, Jumat (27/6).

Menurutnya, dulu pilihan itu diambil ibunya lantaran ekonomi keluarga pas-pasan. Ayahnya yang cuma buruh tani penghasilannya tak menentu.

Parahnya lagi, lanjut dia, ayahnya kerap abai terhadap kondisi keluarga. Uang dari hasil bekerja hanya sebagian kecil diberikan kepada ibunya untuk makan ia dan adik-adiknya.

"Semisal dari tandur atau nguli dapet Rp 200 ribu, dikasih ke emak Rp 50 ribu. Terus kalau beli makan kadang cuma dua bungkus, buat bapak sebungkus sisanya buat emak sama adik. Saya mah gak pernah ikut makan," ulasnya.

Dari kebiasaan itu kedua orang tuanya kerap cekcok soal finansial hingga akhirnya mendorong ibunya berinisiatif mencari penghasilan sendiri. Meskipun ia akui jalannya memang salah.

"Sering ngasih tahu ke emak, tapi kadang juga galakan emak, bapak juga sebetulnya minta gak usah keluar-keluar, tapi ya gimana emak suka stres kalau anak-anak minta makan uang gak ada," kata dia.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: