terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Temuan KPAI soal Siswa Dikirim ke Barak: Ada Ancaman Tak Ikut, Tak Naik Kelas - my blog
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berbincang dengan sejumlah siswa saat meninjau program pendidikan karakter dan kedisiplinan di Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (5/5/2025). Foto: Abdan Syakura/ANTARA FOTO
Komisioner KPAI, Jalsa Putra, mengungkapkan hasil temuan pihaknya terkait program siswa di Jawa Barat yang bermasalah, dididik ke barak militer.
Jalsa mengatakan, dari pengawasan KPAI belum terdapat standar baku dalam penyelenggaraan program seperti belum ada panduan, petunjuk teknis, standar operasional prosedur. Hal itu, kata dia, mengakibatkan adanya perbedaan pola pelaksaan 2 yang dikunjungi baik Purwakarta, Lembang.
"Dan perbedaan tersebut mencakup struktur program, ketersediaan sarana prasarana, rasio antara peserta dan pembina serta metode pengajaran mata pelajaran sekolah yang tidak seragam meskipun berasal dari jenjang kelas dan jurusan yang berbeda," kata Jalsa dalam konferensi pers hasil pengawasan KPAI terkait pelaksanaan program pendidikan karakter Pancawaluya yang digelar secara virtual, Jumat (16/5).
"Kondisi ini dikhawatirkan dapat memengaruhi mutu hasil dari program secara keseluruhan," sambungnya.
Sejumlah siswa berjalan memasuki barak militer saat program pendidikan karakter dan kedisiplinan di Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (5/5/2025). Foto: Abdan Syakura/ANTARA FOTO
Lebih lanjut, dia mengatakan latar belakang siswa yang mengikuti program di dua barak militer di Lembang dan Purwakarta faktor penyebab utamanya adalah kebiasaan merokok, disusul perilaku sering membolos dan keterlibatan dalam tawuran.
"Selain itu sebanyak 6,7% siswa menyatakan tidak mengetahui alasan mereka mengikuti program. Temuan ini menunjukkan perlunya peninjauan kembali terhadap ketepatan sasaran peserta dalam pelaksanaan program," kata dia.
Jalsa juga mengatakan, peserta program tidak ditentukan berdasarkan asesmen psikolog profesional, melainkan hanya rekomendasi guru BK.
"Bahkan ada ancaman bahwa siswa yang menolak mengikuti program bisa tidak naik kelas," tuturnya.
Jalsa menyebut dari hasil wawancara sampel anak di dua lokasi pengawasan mengungkapkan bahwa perilaku menyimpang anak banyak dipengaruhi oleh kurang optimalnya pengasuhan di lingkungan keluarga.
"Hal ini disebabkan oleh kesibukan orang tua, perceraian, tidak tinggal bersama orang tua, serta harapan anak untuk mendapat bimbingan dari figur ayah. Selain itu, pengaruh teman sebaya dan lingkungan sekitar juga turut berperan," jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar