terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Pertamina RNE Kembangkan Bioetanol dari Aren, Investasi Pilot Project Rp 20 M - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Pertamina RNE Kembangkan Bioetanol dari Aren, Investasi Pilot Project Rp 20 M
May 17th 2025, 15:00, by Ema Fitriyani, kumparanBISNIS

CEP Pertamina New and Renewable Energy (PNRE), John Anis, di Senayan Park Jakarta, Jumat (16/5/2025). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
CEP Pertamina New and Renewable Energy (PNRE), John Anis, di Senayan Park Jakarta, Jumat (16/5/2025). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan

Pertamina New and Renewable Energy (PNRE) tengah mengembangkan inovasi baru menjadikan nira dari pohon aren sebagai bahan baku etanol untuk bahan bakar alias bioetanol.

CEO Pertamina NRE, John Anis, mengatakan Indonesia memiliki sumber daya pohon aren jumbo. Berdasarkan data Kementerian Kehutanan (Kemenhut), potensi luas perkebunan aren di Indonesia mencapai 2 juta hektare.

"Ada harta karun baru nih, aren. Kami sudah bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan, mereka bisa menyiapkan lahan menurut mereka sekitar 2 juta hektare di seluruh Indonesia itu berpotensi untuk aren," ungkapnya saat ditemui di Senayan Park Jakarta, dikutip Sabtu (17/5).

John menyebutkan, berdasarkan data Kemenhut, etanol yang dihasilkan dari pohon aren bisa lebih besar 4-5 kali lipat dibandingkan tebu maupun jagung.

Setiap satu hektare kebun aren, lanjut dia, bisa menghasilkan sekitar 24.000 liter etanol per tahun. Dengan demikian, jika terdapat 2 juta hektare kebun aren, maka bisa menghasilkan 48 juta liter etanol per tahun.

"Jadi kalau punya 1 juta hektare, 24 juta liter. Padahal kebutuhan kita sekitar 40 juta, jadi sudah setengahnya," lanjut John.

John mengungkapkan, Pertamina NRE sudah mulai memetakan lokasi perkebunan aren yang akan dijadikan sentra pabrik bioetanol, terutama di wilayah Jawa Barat.

Perkebunan tebu sekitar arena sabung ayam Way Kanan, Lampung. Foto: Hedi/kumparan
Perkebunan tebu sekitar arena sabung ayam Way Kanan, Lampung. Foto: Hedi/kumparan

"Jawa Barat saja ada 29.000 hektare, misalkan di Cianjur, Tasik, Garut yang paling gede. Nanti kita petakan pohon-pohon arennya itu," jelasnya.

Dia mengatakan, pemetaan diperlukan karena banyak pohon aren yang sudah tua, bisa mencapai 17 tahun. Untuk yang masih produktif, setiap pohon aren biasanya memproduksi sekitar 20 liter nira per hari.

"Nah, 1 liter untuk bioetanol itu sekitar 12 liter nira kurang lebih. Jadi kalau 24 liter per pohon per hari, bisa dapat 2 liter bioetanol per pohon," tutur John.

Nantinya, Pertamina NRE akan membangun pabrik bioetanol dekat dengan lokasi perkebunan aren. Hal ini penting untuk menjaga kualitas nira yang akan menjadi bahan baku bioetanol.

Adapun untuk saat ini, John menuturkan perusahaan masih mengembangkan proyek percontohan atau pilot project pabrik bioetanol dari aren dengan produksi sekitar 1.000 liter per hari.

"Pilot proyek itu kita namakan proof of concept. Nanti kita akan melihat optimasi mana saja, efisiensi mana yang akan kita tingkatkan supaya hasilnya yang terbaik baik itu dari hasil niranya, hasil dari pengolahan dari nira ke bioetanol, biayanya, logistiknya," jelasnya.

"Investasi yang untuk pilot ini kurang lebih di sekitar Rp 15-20 miliar. Nah itu untuk capex-nya (belanja modal) untuk investasi di awal. Nanti untuk operasionalnya per tahun itu sekitar Rp 1 miliar," ungkap John.

Meski demikian, dia mengakui harga aren cukup tinggi dan kurang ekonomis. Dengan begitu, inovasi bisnis bioetanol ini harus disubsidi silang dengan bisnis produksi gula yang lebih menguntungkan.

"Kalau hanya mengandalkan untuk produksi bioetanol saja tidak ekonomis. Tapi kami akan kombinasikan produksi gula dan produksi bioetanol sebab harga gula aren itu cukup tinggi. Jadi nanti subsidi silang," ujar John.

Selain menjadi diversifikasi bahan baku bioetanol, John berharap pengembangan aren ini ditargetkan bisa turut meningkatkan kesejahteraan petani nira yang langsung terlibat dalam rantai pasok.

"Kita ambil niranya dari petani. Petani-petani di sana itu kami berharap jadi bergairah lagi dan bisa kesejahteraannya meningkat," katanya.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: