terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Cegah Stunting, MPASI Harus Menu Lengkap Sejak Awal, Moms! - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Cegah Stunting, MPASI Harus Menu Lengkap Sejak Awal, Moms!
Jan 28th 2025, 14:11, by Eka Nurjanah, kumparanMOM

Ilustrasi MPASI. Foto: ABWitzPix089/Shutterstock
Ilustrasi MPASI. Foto: ABWitzPix089/Shutterstock

Stunting masih menjadi tantangan kesehatan yang dihadapi anak Indonesia. Setidaknya ada 21,6% atau sekitar 1 dari 5 anak di Indonesia masih mengalami tengkes atau kerdil karena kekurangan nutrisi.

Ada berbagai faktor risiko yang dapat menyebabkan anak mengalami stunting, misalnya rendahnya pemahaman orangtua tentang stunting sehingga kurang memperhatikan status gizi anak. Kemudian, masih rendahnya pemantauan tumbuh kembang anak secara rutin karena terbatasnya akses ke fasilitas kesehatan. Hal ini meningkatkan risiko stunting tidak bisa ditangani sejak dini.

Dokter Spesialis Anak, dr Novitria Dwinanda SpA(K), mengatakan, tidak ada stunting yang terjadi secara tiba-tiba. Artinya, stunting merupakan akumulasi dari gaya hidup bayi. Hal ini ia ungkap dalam acara Press Conference "Kampanye Aksi "3 Langkah Maju" Dukung Generasi Maju Bebas Stunting 2025 di Jakarta Selatan, Kamis (23/1).

Ilustrasi MPASI Bayi. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi MPASI Bayi. Foto: Shutter Stock

"Stunting tidak terjadi secara tiba-tiba jadi tidak ada namanya ujug-ujug anak saya stunting. Diawali dengan weight faltering, adalah berat badan naik tapi nggak banyak," kata dr. Novitria.

Dokter Sarankan MPASI Harus Menu Lengkap Sejak Awal

Moms, kita dapat memperkecil risiko peluang anak mengalami stunting dengan memperhatikan pola makan saat periode MPASI. Di sisi lain, MPASI sebaiknya bukan hanya mengandalkan satu menu. Misalnya, anak hanya diberi pisang atau wortel seperti zaman dulu.

"Jadi sekarang adalah makanan yang komplet yang lengkap ada karbohidratnya, ada protein terutama adalah hewan. Jadi jangan takut ngasih daging di anak umur 6 bulan," ujar dr. Novitria.

Ilustrasi buah dan sayur-mayur untuk MPASI Foto: Shutterstock
Ilustrasi buah dan sayur-mayur untuk MPASI Foto: Shutterstock

Selain karbohidat dan protein, penting juga memastikan MPASI mengandung lemak, baik dari minyak maupun santan. Selain itu, penting juga memberikan sayur-mayur dan buah untuk snacking dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Untuk memperkaya rasa, boleh juga menambahkan bumbu seperti garam dan gula ke masakan anak, namun porsinya harus dibatasi.

Selain mengoptimalkan pemberian makanan, penting juga untuk melengkapi imunisasi dan memantau tumbuh kembang anak. Tanyakan ke petugas kesehatan di Posyandu atau ke dokter apakah berat badan si kecil sudah naik sesuai kurva pertumbuhannya.

Ilustrasi anak yang diberikan MPASI sesuai usianya. Foto: alice-photo/Shutterstock
Ilustrasi anak yang diberikan MPASI sesuai usianya. Foto: alice-photo/Shutterstock

"Menanyakan berat badan anak saya naik atau tidak pertanyaan keduanya adalah 'Naiknya cukup atau tidak?' Karena naik saja saat tidak cukup," tuturnya.

Selain itu, ibu-ibu di Posyandu juga harus mengecek buku di KIA. Lihat dan isi kurva pertumbuhan ideal seorang anak. Proses pemantauan dan pengecekan ini menjadi kesimpulan apakah seorang anak tengah mengalami stunting atau tidak, Moms.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: