terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

BI Pastikan Transaksi QRIS di Bawah Rp 500 Ribu Bebas PPN - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
BI Pastikan Transaksi QRIS di Bawah Rp 500 Ribu Bebas PPN
Dec 26th 2024, 11:55, by Abdul Latif, kumparanBISNIS

Pembeli menggunakan aplikasi Livin' Bank Mandiri untuk membayar dengan QRIS di pasar tradisional di Jakarta, Jumat (8/3/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Pembeli menggunakan aplikasi Livin' Bank Mandiri untuk membayar dengan QRIS di pasar tradisional di Jakarta, Jumat (8/3/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Bank Indonesia (BI) memastikan transaksi dengan sistem pembayaran QRIS untuk transaksi sampai dengan Rp 500 ribu tidak dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen.

Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Dicky Kartikoyono menegaskan kebijakan ini merupakan dukungan untuk Usaha Mikro (UMI).

Dalam hal ini BI menerapkan Merchant Discount Rate (MDR) dan PPN 0 persen untuk transaksi sampai Rp 500 ribu sejak 1 Desember 2024. Merchant Discount Rate (MDR) adalah biaya yang dikenakan oleh penyedia layanan pembayaran kepada pedagang (merchant).

"Untuk Merchants [pedagang] yang tergolong Usaha Mikro, betul transaksi QRIS sampai dengan Rp 500 ribu pajaknya 0 persen karena MDRnya untuk PJP (Penyedia Jasa Pembayaran) juga 0 persen," ungkapnya kepada kumparan, Kamis (26/12).

Ia juga memastikan masyarakat yang menggunakan sistem pembayaran QRIS tidak dibebankan PPN. "Kalau ke masyarakat sih pastinya QRIS tidak kena PPN," lanjutnya.

Sebelumnya dalam pantauan kumparan di Pasar Jaya Cijantung Jakarta Timur, seorang pedagang bahan pangan bernama Rita dan pedagang komoditas pangan serta sayuran di pasar ini sepakat untuk tidak mengadopsi sistem pembayaran QRIS. Sebab, akan ada kenaikan PPN untuk biaya jasa yang dibebankan kepada pedagang.

"Ini makannya PPN 12 (persen) ini kita sepakat enggak pakai QRIS," terangnya.

Dalam penjelasannya di akun Instagram resmi BI @bank_indonesia PPN yang akan dikenakan ke konsumen hanyalah PPN barang atau jasa yang dibeli sedangkan transaksi tidak akan dikenakan PPN. Dalam hal ini PPN yang ada adalah PPN yang dihitung dari biaya layanan yang dikenakan oleh PJP kepada merchant.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: