terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Apindo Sumsel Kritisi Rencana Kenaikan PPN 12 Persen - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Apindo Sumsel Kritisi Rencana Kenaikan PPN 12 Persen
Dec 26th 2024, 15:43, by Abdullah Toriq, Urban Id

Ilustrasi uang. Foto: Shutterstock
Ilustrasi uang. Foto: Shutterstock

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumsel, Sumarjono Saragih, mengkritik rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen pada 2025.

Menurutnya, meskipun pajak merupakan kewajiban yang harus dipenuhi demi pembangunan, kebijakan tersebut harus dilaksanakan secara adil dan efisien agar tidak membebani daya saing dunia usaha maupun daya beli masyarakat. "Tujuan menaikkan pajak adalah untuk menambal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun, sebelum itu dilakukan, pemerintah harus memastikan pengelolaan APBN bebas dari kebocoran dan penggunaan anggaran dilakukan dengan efisien," tegas Sumarjono, Kamis 26 Desember 2024. Sumarjono menyoroti praktik penggunaan anggaran negara yang dinilai kerap tidak efisien. Bahkan ia mengkritik gaya kerja aparatur sipil negara (ASN) yang dianggap terlalu birokratis dibandingkan dengan sektor swasta. "Banyak penyelenggaraan negara yang sarat seremoni, namun kurang substantif. Bahkan, tidak sedikit yang menjadi bancakan untuk kepentingan tertentu. Berbeda Di sektor swasta, rapat langsung to the point, tidak banyak basa-basi atau hormat-hormatan yang membuang waktu," tambahnya. Selain itu, ia menilai gaya hidup pejabat pemerintah terlalu berlebihan, seperti fasilitas mewah dan ajudan yang dianggap tidak esensial. "Di swasta, bahkan bos besar sering bekerja tanpa ajudan. Pejabat kita kadang sampai memiliki ajudan yang berbaris di belakang. Efisiensi seperti ini yang perlu dicontoh dari sektor swasta," tegasnya. Sumarjono menekankan pentingnya kebijakan pajak yang dirancang untuk mendukung dunia usaha, tidak melemahkan daya saing, serta memperhatikan daya beli masyarakat. Ia juga meminta pemerintah memastikan transparansi dan akuntabilitas penggunaan pajak agar benar-benar bermanfaat bagi publik. "Pemerintah harus memastikan setiap rupiah dari pajak digunakan untuk kepentingan publik, bukan untuk kegiatan seremonial yang tidak penting," ujarnya. Sumarjono menyarankan pemerintah untuk fokus terlebih dahulu pada reformasi birokrasi dan penataan pengelolaan APBN sebelum menaikkan pajak. "Pastikan kebocoran anggaran ditutup, borok birokrasi disembuhkan, dan gaya kerja ASN lebih efisien. Baru setelah itu kita bisa bicara soal kenaikan pajak," kata dia.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: