terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Keren! Tikus Raksasa Berompi Merah Ini Bisa Lacak Organ Satwa yang Dijual Ilegal - my blog
Nov 4th 2024, 13:38, by Habib Allbi Ferdian, kumparanSAINS
Bagi para penyelundup organ satwa liar, ada tikus raksasa yang harus ditakuti. Tikus ini dilatih para peneliti untuk mencium bau hewan yang diperdagangkan secara ilegal.
Pasar gelap perdagangan organ satwa liar merupakan masalah serius yang terjadi di banyak negara. Pihak berwenang dan ilmuwan telah mencoba berbagai metode untuk menghentikannya. Sayang, cara yang selama ini sudah dijalankan kurang efisien, menelan biaya besar, atau bahkan masih jauh dari kata berhasil.
Tim peneliti kemudian mencoba beralih menggunakan hewan pendeteksi aroma sebagai solusi memberantas perdagangan organ satwa liar ilegal, dan ternyata hasilnya cukup menjanjikan. Dalam hal ini, ilmuwan internasional memanfaatkan tikus berkantung raksasa Afrika (Cricetomys ansorgei).
Tikus raksasa Afrika diketahui memiliki indra penciuman yang sangat tajam. Mereka mampu mendeteksi banyak aroma berbeda. Peneliti telah melatih tikus raksasa Afrika untuk mengendus bahan peledak, bahkan bakteri penyebab TBC.
Kini, tikus dilatih untuk mengendus satwa liar yang diperdagangkan secara ilegal. Terdengar mustahil, tapi mereka sukses melakukannya. Peneliti dari lembaga nirlaba Belgia, APOPO, berhasil melatih tikus untuk mencium bau gading gajah, cula badak, hingga sisik trenggiling yang merupakan mamalia paling banyak diperdagangkan di dunia.
Melatih tikus menjadi ahli deteksi bukanlah tugas mudah. Sebanyak 11 tikus yang terlibat dalam misi ini pertama harus belajar cara mendekatkan hidung ke aroma target selama beberapa detik, diikuti dengan mempelajari perbedaan antara aroma target dan non-target karena penyelundup sering menggunakan benda seperti biji kopi dan bubuk pencuci untuk mengecoh detektor.
Tikus juga harus bisa mengingat aroma target bahkan setelah 5 hingga 8 bulan tidak menciumnya. Di akhir pelatihan, delapan tikus sukses menjadi detektor tingkat atas, mampu mengidentifikasi keempat aroma target dan melakukannya di antara 146 non-target.
Perlu dicatat, keberhasilan tikus dalam mencium aroma target ini dilakukan di laboratorium, sehingga jika ini diterapkan di lapangan belum tentu berhasil. Tim ilmuwan mengatakan penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk terus menguji kemampuan tikus.
Saat ini, periset akan terus melatih kemampuan tikus dalam mendeteksi satwa liar ilegal sebelum dikerahkan ke dunia nyata, termasuk melengkapi mereka dengan rompi khusus. Rompi ini memiliki bola kecil yang diikat di dada, yang ketika ditarik akan mengeluarkan bunyi bip. Tikus akan dilatih untuk menarik bola saat mendeteksi aroma target, dan bunyi ini akan memberi tahu pawang tentang temuannya.
"Rompi tersebut adalah contoh hebat dalam pengembangan perangkat keras yang dapat berguna di berbagai pengaturan dan tugas, termasuk di pelabuhan pengiriman untuk mendeteksi satwa liar yang diselundupkan," kata Dr. Kate Webb, salah satu penulis pertama studi dalam pernyataan resmi, dikutip dari IFL Science.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar