terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Apakah Anak Gemuk Masih Perlu Minum Susu? Ini Kata Dokter! - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Apakah Anak Gemuk Masih Perlu Minum Susu? Ini Kata Dokter!
Nov 9th 2024, 15:30, by Nabilla Fatiara, kumparanMOM

Ilustrasi Anak Obesitas Minum Susu. Foto: kwanchai.c/Shutterstock
Ilustrasi Anak Obesitas Minum Susu. Foto: kwanchai.c/Shutterstock

Susu memiliki sejumlah manfaat kesehatan bagi yang rutin mengonsumsinya untuk menyempurnakan pola makan. Susu mengandung banyak nutrisi baik yang baik bagi pertumbuhan anak, seperti kalsium, protein, fosfor, vitamin D, hingga vitamin B12.

Tentunya, anak yang rutin mengonsumsi susu akan mendapat berbagai manfaat, antara lain sumber energi, membantu pembentukan otot, menjaga kesehatan tulang dan gigi, hingga meningkatkan fungsi otak.

Di sisi lain, beberapa orang menganggap susu juga bisa membantu meningkatkan berat badan, karena mengandung sejumlah lemak. Ketika anak sudah tergolong gemuk atau obesitas, apakah perlu setop minum susu?

Kata Dokter soal Perlu atau Tidak Anak yang Gemuk Konsumsi Susu

Anggapan anak yang sudah gemuk tidak perlu dikasih susu lagi ternyata kurang tepat ya, Moms. Menurut Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang, Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A(K), susu masih diperbolehkan untuk dikonsumsi anak yang kegemukan. Sebab, si kecil masih membutuhkan sejumlah nutrisi yang bisa didapat dari susu atau produk susu.

"Karena gemuk bukan masalah susunya. Itu yang juga masih salah persepsi. Anak yang gemuk terus enggak minum susu itu salah," ucap dr. Rini kepada wartawan, Jumat (8/11).

Ya Moms, kegemukan pada anak terjadi akibat kalori yang masuk ke dalam tubuh lebih banyak daripada yang keluar. Sementara banyak minum susu bukanlah penyebab utama anak jadi gemuk.

Ilustrasi Anak Obesitas Minum Susu. Foto: kwanchai.c/Shutterstock
Ilustrasi Anak Obesitas Minum Susu. Foto: kwanchai.c/Shutterstock

Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu mengatakan, orang tua bisa cermat membaca kandungan kalori pada susu terlebih dahulu sebelum dikonsumsi anak. Jadi, bila ingin memberikan susu kepada anak, pastikan pilih opsi jenis susu yang lebih rendah kalori.

Ia juga menegaskan, anak yang kegemukan maka tidak perlu melarang minum susu, melainkan membatasi asupan makanan lain. Misalnya, kurangi karbohidrat dan perbanyak makan protein dan serat. Serta, pastikan pengolahan makanannya pun lebih dijaga.

"Misalnya, (makanan) enggak digoreng, enggak deep fried, jadi dipanggang misalnya. Nah, itu bisa dimodifikasi," ujar dia.

Cegah Anak Kegemukan dengan Rutin Sarapan Pagi

Sarapan yang rutin setiap pagi juga bisa membantu menjaga berat badan anak, lho! Sebab, sarapan sehat sebelum memulai aktivitas bisa mengurangi keinginan untuk makan makanan tinggi gula dan lemak di sepanjang hari.

Namun, dr. Rini mengingatkan pemilihan menu sarapan juga penting. Ia menyarankan agar anak bisa makan karbohidrat secukupnya saja.

"Pastikan satu karbohidrat, protein, satu saja. Kemudian sayur kalau memungkinkan. Jadi makannya kalau bisa sebelum berangkat sekolah," ungkap dokter yang praktik di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta itu.

Bolehkah anak sarapan hanya dengan minum susu? Jawabannya, boleh-boleh saja, bahkan di saat perut masih dalam kondisi kosong. Atau Anda juga bisa membekali anak sekotak susu sebagai camilan paginya.

"(Susunya) boleh apa saja, asal dia bisa menerimanya," pungkasnya.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: