terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Kisah Wagini, Tunanetra yang Berhaji Bareng Istri dari Hasil Tani & Jual Kerupuk - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Kisah Wagini, Tunanetra yang Berhaji Bareng Istri dari Hasil Tani & Jual Kerupuk
Jun 9th 2024, 00:26, by M Lutfan D, kumparanNEWS

Wagini dan istrinya, Supeni, naik haji dari nabung bertani dan jualan kerupuk. Foto: Dok MCH 2024
Wagini dan istrinya, Supeni, naik haji dari nabung bertani dan jualan kerupuk. Foto: Dok MCH 2024
"Pengin weruh (lihat) tanah suci," kata Wagini mengungkapkan alasannya begitu ingin pergi berhaji ke Makkah.

Kakek berusia 72 tahun asal Desa Tambahagung, Padukuhan Gading, Kabupaten Pati, ini akhirnya mendapat panggilan berhaji tahun ini. Dia berangkat bersama sang istrinya, Supeni.

Wagini merupakan jemaah haji tunanetra. Matanya tak bisa melihat sejak Juni 2013 silam karena glukoma.

Dia sempat berobat ke berbagai tempat agar matanya sembuh. Namun hal itu tak membuahkan hasil. Syaraf matanya putus dan harapan untuk bisa kembali melihat pun sirna.

Meski begitu, Wagini yang sehari-hari bekerja sebagai petani padi dan kacang hijau itu tetep bersyukur.

"Disyukuri, diparingi Gusti Allah," kata Wagini saat ditemui di hotelnya di kawasan Raudhah, Makkah, Rabu (5/6/2024).

Wagini awalnya mengolah tanah miliknya yang berukuran 250 meter. Namun sejak ia tidak bisa melihat, tanah itu akhirnya dikelola orang lain dengan model bagi hasil.

Dari hasil panen setahun dua kali, ia mendapat untung hingga Rp 2,5 juta. Uang itu lalu dia tabung untuk berhaji.

Istri Wagini, Supeni, juga begitu ingin pergi ke Tanah Suci. Sehari-hari, dia berjualan kerupuk rambak untuk membantu perekonomian keluarga.

"Saya jual kerupuk rambak dari terigu dan tepung pati, dibungkus kecil-kecil dijual Rp 400-500," kata Supeni yang sudah berjualan kerupuk sejak tahun 1987 ini.

Supeni membuat sendiri kerupuknya hingga menjual di pasar kecamatan Tambak Romo. Untung dari kerupuk ia tabung sedikit demi sedikit.

"Dari seribu dua ribu rupiah untung jualan kerupuk saya tabung. Pokoknya saya tabung di tempat yang hanya saya yang tahu dan orang lain tidak lihat," ucapnya.

Daftar haji tahun 2012

Pasangan suami istri itu mendaftar haji sejak 12 tahun lalu. Usai mendaftar mereka kembali menabung agar saat mendapat panggilan bisa melunasi biaya haji.

"Pokoke karepe bareng-bareng (maunya sama-sama)," ucap Supeni.

Setiap uang dengan jumlah tertentu terkumpul, keduanya langsung menyetor ke bank. Hingga akhirnya pada 2014, keduanya bisa melunasi biaya naik haji dan menjadi tamu Allah tahun ini.

Saat sudah berada di Makkah, Wagini dan Supeni tak mau menyia-nyiakan waktu. Mereka memperbanyak zikir, salat, dan menghafal Al-Quran.

Saat akhirnya bisa berdoa di depan rumah Allah, Wagini dan Supeni memohon agar diberi kesehatan dan keselamatan. "Nyuwun sehat, nyuwun selamat," katanya.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: