terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Keseruan Ndarboy Genk dan Yogyakarta Royal Orchestra Bawakan Koyo Jogja Istimewa - my blog
Jun 22nd 2024, 21:46, by Caroline Pramantie, kumparanHITS
Hari Musik Dunia yang jatuh setiap tanggal 21 Juni, diperingati secara meriah lewat gelaran konserYogyakarta Royal Orchestra.
Konser bertajuk Paramaswara ini digelar di salah satu warisan budaya yaitu Bendung Kamijoro, Kulon Progo, Yogyakarta, pada Sabtu (22/6). Tak hanya memperingati hari Musik, konser ini juga digelar dalam rangka anniversary Yogyakarta Royal Orchestra yang ke-3.
Konser dibuka pada pukul 19.30 WIB dan diawali dengan lagu Indonesia yang berkumandang memenuhi area Bendung Kamijoro. Acara kemudian dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng yang dilakukan oleh GKR Mangkubumi dan Kanjeng Pangeran Harya Wironegoro dalam rangka perayaan Anniversary Yogyakarta Royal Orchestra yang ke-3.
'Koyo Jogja Istimewa' Karya Ndarboy Genk Dikemas Secara Meriah
Konser Paramaswara ini menghadirkan paduan suara Vocalista Harmonic dari ISI Yogyakarta. Selain itu, Yogyakarta Royal Orchestra juga berkolaborasi dengan musisi dan seniman seperti Ndarboy Genk, Brian Prasetyoadi, serta Srawung Krumpyung Kulon Progo.
Tiga lagu pertama yang dibawakan oleh Yogyakarta Royal Orchestra adalah Memandang Alam karya Pak Kasur, Turi Turi Putih karya Sunan Bonang, dan Anak Lanang karya Ndarboy Genk.
Berkolaborasi dengan Yogyakarta Royal Orchestra, Ndarboy Genk sukses membawa penonton hanyut dalam nuansa melankolis saat membawakan lagu Anak Lanang. Suara merdu penyanyi bernama Daru ini memenuhi area Bendung Kamijoro dengan sangat syahdu.
Selanjutnya, konser ini juga menghadirkan penampilan spesial lewat lagi Yen In Tawang Ana Lintang, kolaborasi antara Yogyakarta Royal Orchestra, Vocalista Harmonic, dan Srawung Krumpyung Kulon Progo.
Selain itu ada lagu hits lainnya yang juga dibawakan dalam konser ini, seperti Perahu Layar, Geblek Kulon Progo, dan Ikan Cucut Mandi di Laut.
Tiga lagu berikutnya di penghujung acara juga tak kalah spesial. Ada Tanjung Perak yang dibawakan oleh Brian Prasetyoadi. Puncak acara pun semakin meriah saat Ndarboy Genk kembali ke atas panggung dan membawakan lagu Mendung Tanpo Udan serta Koyo Jogja Istimewa.
Daru pun sukses mengajak penonton berjoget saat ia membawakan lagu Koyo Jogja Istimewa.
"Lagu ini akan selalu saya bawakan di setiap penampilan panggung saya," ungkap Daru.
Tak hanya itu, di akhir konser penonton meminta Ndarboy Genk untuk kembali bernyanyi. Akhirnya musisi berusia 31 tahun memenuhi permintaan penonton dan kembali membawakan lagu Koyo Jogja Istimewa.
"Perasaan saya sangat luar biasa bangga bisa terlibat di Royal Orchestra. Ini kali pertama manggung pake jarik. Lagu pertama jujur bikin deg-degan karena enggak ada yang ikut nyanyi. Puji syukur lancar semua sampai akhir," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar