terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Rupiah Terus Tertekan oleh Dolar AS, Bank Indonesia Buka Suara - my blog
Feb 4th 2025, 14:35, by Angga Sukmawijaya, kumparanBISNIS
Seorang petugas menunjukan pecahan Dolar AS dan Rupiah di salah satu tempat penukaran mata uang asing di Kwitang, Jakarta, Senin (9/12/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Nilai tukar rupiah semakin tertekan dari dolar AS di tengah menguatnya indeks dolar (DXY). Berdasarkan data Bloomberg pukul 14.13 WIB, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 16.370 per USD.
Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI), Edi Susianto, menjelaskan perkembangan nilai tukar saat ini sangat dipengaruhi oleh sentimen global, terutama kebijakan perdagangan AS di bawah Donald Trump.
"Perkembangan nilai tukar global sangat dipengaruhi oleh sentimen global khususnya terkait kebijakan Trump untuk mengenakan tarif terhadap Kanada, Meksiko, dan Tiongkok. Dampaknya, DXY kembali mengalami penguatan, di mana kemarin saja sudah mencapai sekitar 109. Artinya, mata uang non-USD, khususnya mata uang EM, sebagian besar mengalami pelemahan," kata Edi kepada kumparan, Selasa (4/2).
Kondisi tersebut, menurut Edi, lebih mencerminkan fenomena penguatan dolar AS secara global daripada faktor domestik. Oleh karena itu, dalam menghadapi tekanan ini, BI menekankan pentingnya menjaga kepercayaan pasar dengan memastikan keseimbangan pasokan dan permintaan valuta asing.
"Tentu dalam kondisi seperti demikian, yang penting adalah menjaga market confidence pasar dengan menjaga keseimbangan supply demand valas di pasar, dan menjaga sentimen pasar domestik tetap kondusif," ungkapnya.
Ketika ditanya apakah BI akan melakukan intervensi guna menahan tekanan terhadap rupiah, Edi menegaskan BI terus memantau perkembangan pasar.
"Kami terus mencermati dan memastikan keseimbangan supply demand valas di pasar," tegasnya.
Seorang petugas menghitung pecahan Dolar AS dan Rupiah di kawasan Kwitang, Jakarta, Senin (18/11/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Sebelumnya, Pengamat Pasar Uang dari Investindo, Ariston Tjendra, menilai pergerakan rupiah masih sangat dipengaruhi faktor eksternal yang dapat dengan cepat mendorong pelemahan atau penguatan nilai tukar.
"Rupiah vs dolar AS masih volatil, tergantung penggerak utama dari kebijakan Trump, suku bunga acuan AS, situasi perang dagang, situasi perang bersenjata, dan lain-lain. Sentimen ini bisa dengan cepat mendorong pelemahan ataupun penguatan nilai tukar rupiah vs dolar AS," kata Ariston kepada kumparan.
Dia menambahkan, kebijakan Trump dalam perang dagang dapat memicu suku bunga AS bertahan tinggi. Pada akhirnya, kebijakan tersebut bakal menekan rupiah.
"Dari sentimen Trump dan perang dagang yang bisa memicu suku bunga AS bertahan, bisa mendorong rupiah terus tertekan dan mungkin bisa ke Rp 17.000," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar