terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Wamenlu Taliban Diusir dari Afghanistan usai Pidato Dukung Pendidikan Perempuan - my blog
Feb 4th 2025, 14:32, by Tiara Hasna R, kumparanNEWS
Mohammad Abbas Stanikzai. Foto: Yuri Kadobnov/AFP
Wakil menteri luar negeri dari Taliban, Mohammad Abbas Stanikzai, diduga diusir dari Afghanistan usai menyatakan dukungan terhadap pendidikan anak perempuan.
Ia sebelumnya mengkritik larangan sekolah menengah dan perguruan tinggi bagi perempuan dalam pidato di provinsi Khost pada Kamis (20/1).
"Tidak ada alasan untuk ini—tidak sekarang dan tidak di masa depan," kata Stanikzai dalam pidatonya, seperi diberitakan Guardian.
"Kami tidak adil kepada 20 juta orang," lanjutnya.
Ia mengingat masa Nabi Muhammad di mana perempuan memiliki akses setara dan luas terhadap pendidikan.
"Ada banyak perempuan luar biasa yang kontribusinya tidak bisa diabaikan," tambahnya.
Diduga Dipaksa Pergi
Mohammad Abbas Stanikzai. Foto: Karim Jaafar/AFP
Setelah pidato itu, pemimpin tertinggi Taliban, Hibatullah Akhundzada, dilaporkan memerintahkan penangkapan Stanikzai dan memberlakukan larangan bepergian.
Sumber menyebut langkah itu memaksa Stanikzai keluar dari Afghanistan.
Pemimpin Taliban Afghanistan Mawlawi Hibatullah Akhundzada. Foto: Afghan Islamic Press via AP
Stanikzai mengonfirmasi keberangkatannya ke Dubai, tetapi menyebut alasan kesehatan sebagai penyebabnya. Taliban belum memberikan tanggapan atas kabar ini.
Sejak berkuasa kembali pada 2021, Taliban telah membatasi hak perempuan untuk belajar, bekerja, dan bepergian.
Desember 2024, kepala jaksa Pengadilan Pidana Internasional mengajukan surat perintah penangkapan pemimpin Taliban atas dugaan kejahatan kemanusiaan terkait kebijakan perempuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar