terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Pengadilan Colorado Putuskan Gajah Bukan Manusia - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Pengadilan Colorado Putuskan Gajah Bukan Manusia
Jan 26th 2025, 17:15, by Habib Allbi Ferdian, kumparanSAINS

Ilustrasi gajah borneo alias gajah Kalimantan. Foto: YUMIK/Shutterstock
Ilustrasi gajah borneo alias gajah Kalimantan. Foto: YUMIK/Shutterstock

Mahkamah Agung negara bagian AS, Colorado, memutuskan bahwa lima gajah yang saat ini hidup di Kebun Binatang Cheyenne Mountain di Colorado Springs tidak memiliki hak hukum untuk menuntut dibebaskan dari kebun binatang. Mereka memutuskan gajah bukanlah manusia, melainkan hewan.

Keputusan ini mungkin terdengar aneh. Semuanya dimulai beberapa bulan lalu, tepatnya pada Oktober 2024 ketika kelompok hak asasi hewan The Non-Human Rights Projects (HNRP) mengajukan kasus hukum yang menyatakan bahwa lima gajah di Cheyenne Mountain Five, yakni Missy, Kimba, Lucky, LouLou, dan Jumbo harus dianggap sebagai "manusia" menurut hukum.

Putus ini berpotensi memberi hewan hak untuk menuntut kebebasan dirinya. Ini adalah premis yang mungkin kedengarannya aneh, tapi ada alasan di balik itu semua.

"Gajah adalah hewan yang sangat cerdas. Kita tahu, misalnya, bahwa mereka mampu bekerja sama dan berempati dengan penuh pertimbangan, dan mampu mengenali diri mereka sendiri di cermin," kata Rachel Dale, yang sekarang menjadi peneliti di University for Continuing Education Krems di Austria pada 2017.

"Kemampuan ini sangat tidak biasa pada hewan dan sangat langka pada non-primata," jelas Dale yang tak terlibat dalam gugatan di Colorado.

Bukan hanya itu, gajah menunjukkan banyak perilaku yang terkadang kita anggap sebagai ciri khas manusia: mereka membawa makanan dan air bagi kawan yang terluka; mereka saling menghibur dan menunjukkan kesedihan ketika kawan yang dicintai meninggal; mereka bahwa terlihat mengubur kawannya yang sudah meninggal.

Ilustrasi pengunjung memberi makan gajah di kebun binatang. Foto: Shutterstock
Ilustrasi pengunjung memberi makan gajah di kebun binatang. Foto: Shutterstock

"Mereka hidup dalam keluarga, mereka melindungi anak-anaknya," tulis Jill Lepore, Profesor Sejarah Amerika David Woods Kemper 41 di Harvard University dan profesor hukum di Harvard Law School di The Atlantic pada 2021. "Mereka tampaknya memahami diri sendiri sebagai individu, dengan pikiran yang berbeda dari pikiran makhluk lain. Mereka menderita, dan mereka memahami penderitaan."

Lebih dari itu, banyak preseden bagi entitas non-manusia yang dianggap "orang' menurut hukum AS. Kali ini adalah gajah.

"Gugatan gajah mungkin merupakan kasus yang jarang terjadi, tapi sama sekali bukan kasus yang bisa diremehkan," lanjut Lepore, merujuk pada kasus sebelumnya yang juga diajukan oleh NHRP.

Bagi NHRP, kasus gugatan ini jelas. Menurut NHRP, gajah-gajah di Kebun Binatang Cheyenne Mountain menjadi sasaran penderitaan mental dan fisik sebagai akibat dari penangkaran, dan menunjukkan tanda-tanda kerusakan otak.

Lima gajah Missy, Kimba, Lucky, LouLou, dan Jumbo lahir di alam liar di Afrika dan ditangkap saat masih bayi pada tahun 1970-an dan 80-an. Sebagian besar dijual ke kebun binatang; Jumbo menghabiskan seperempat abad di tempat sirkus, di mana dia dikendalikan dengan alat yang menyakitkan yang disebut bullhook.

Penonton Pertunjukan Sirkus Roncalli melihat proyeksi hologram seekor gajah saat pertunjukan di Luebeck, Jerman utara. Foto: Axel Heimken/AFP
Penonton Pertunjukan Sirkus Roncalli melihat proyeksi hologram seekor gajah saat pertunjukan di Luebeck, Jerman utara. Foto: Axel Heimken/AFP

Namun, pihak kebun binatang berdalih, waktu yang lama di penangkaran di tambah usia kelompok yang sudah lanjut adalah alasan mengapa hewan-hewan ini tidak boleh meninggalkan Cheyenne Mountain.

Memindahkan gajah bukanlah perkara mudah. Selain itu, tempat gajah yang terakreditasi di AS berjarak minimal 18 jam dari penangkaran melalui jalur darat. Kebun binatang berpendapat, setelah menghabiskan hampir seluruh hidup mereka dalam kelompok kecil di penangkaran, gajah-gajah tersebut tidak punya keterampilan maupun keinginan untuk bergabung dengan kawanan yang lebih besar dengan anggota tidak dikenal. Mengingat hal ini, kebun binatang senang dengan putusan pengadilan.

"Selama 19 bulan terakhir, kami telah menjadi sasaran serangan yang salah kaprah, dan kami telah membuang-buang waktu dan uang yang berharga untuk menanggapinya di pengadilan," papar pernyataan pihak kebun binatang.

Selama ini, Cheyenne Mountain memang memiliki rating tinggi di mata publik, penggalangan dana untuk upaya konservasi selalu terdepan, dan akreditasi bersejarah dari Association of Zoos & Aquariums (AZA).

"Dalam hampir 50 tahun akreditasi AZA, CMZoo hanya organisasi keempat yang memperoleh laporan yang sepenuhnya bersih, yang berarti tidak ada satu pun masalah besar atau kecil yang dilaporkan, termasuk dalam peninjauan ketat terhadap program perawatan gajah kami," catat pihak kebun binatang.

Jadi menurutmu, apakah gajah-gajah ini sebaiknya dilepaskan ke alam liar, atau tetap di penangkaran?

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: