terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Menag: MTQ Adalah Pesta Rakyat, Tak Ada Kesenian yang Mampu Survive Selainnya - my blog
Jan 29th 2025, 17:48, by Wisnu Prasetiyo, kumparanNEWS
Menteri Agama, Nasaruddin Umar, menyebut Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Indonesia. Katanya, ajang seperti ini tidak ada di negara lain.
"Perlu saya tambahkan bahwa tidak ada negara yang secara sistematis melakukan Musabaqah Tilawatil Al-Qur'an seperti Indonesia. Tidak kurang dari 28 event MTQ yang kita lakukan setiap tahun. Itu tidak termasuk MTQ rutin yang dilakukan oleh pemerintah, mulai dari tingkat RT, RW, kemudian juga naik ke atas itu naik ke tingkat kelurahan desa, tingkat kecamatan," ujar Nasaruddin dalam konferensi pers di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Rabu (29/1).
"Kemudian juga kabupaten/kota, provinsi. Jadi sampai tingkat nasional dan internasional. Musabaqah Tilawatil Qur'an di Indonesia itu sudah merupakan pesta rakyat," imbuh dia.
Nasaruddin juga secara resmi membuka Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Tingkat Internasional Indonesia IV tahun 2025 di Jakarta dengan tema "Al-Qur'an, Environment, and Humanity for Global Harmony".
Ia menuturkan penyelenggaraan MTQ di Indonesia mendapat dukungan besar dari masyarakat. Bahkan, ketika ada usulan untuk menggelar MTQ hanya sekali dalam dua tahun, masyarakat sendiri yang menolak.
Menurutnya, MTQ juga menjadi ajang yang mencerminkan toleransi di Indonesia. Di momen ini panitia penyelenggara di beberapa daerah melibatkan unsur dari berbagai agama.
"Jadi panitianya itu bukan hanya umat Islam, tapi juga agama-agama lain juga ikut berpartisipasi, bahkan juga nyanyian-nyanyian Mars MTQ-nya itu pun juga pernah dinyanyikan oleh kelompok penyanyi Katolik atau Protestan," tutur dia.
"Dan sebaliknya juga, acara-acara keagamaan yang lain itu pun juga kita juga, umat Islam juga diminta berpartisipasi dan melakukan hal yang sama," katanya.
Ia menambahkan bahwa MTQ di Indonesia telah berjalan tanpa henti sejak tahun 1970. Selain MTQ tingkat nasional, ada juga berbagai kategori lainnya.
Menurutnya, inilah yang membuat MTQ menjadi acara istimewa di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa MTQ bukan hanya tentang membaca Al-Quran, tetapi juga mencakup lebih dari 50 cabang perlombaan.
"Kaligrafi itu pun juga ada 6 cabang. Ada kaligrafi tulis, ada kaligrafi komputer dikembangkan lagi. Belum lagi ada tafsir, ada bagaimana menceramahkan Al-Quran. Pokoknya itu luar biasa. Di negara lain tidak ada seperti itu. Kita mulai baru ditiru oleh banyak negara sekarang ini," jelasnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa MTQ adalah satu-satunya kesenian yang tetap bertahan secara konsisten di Indonesia. Sebab, semua unsur masyarakat terlibat.
"Dan Anda bisa bandingkan kalau MTQ di luar negeri itu ya hanya separuh masjid yang ikut, sepi sekali. Tapi Anda bisa lihat MTQ tingkat nasional itu kafilahnya saja itu diarak sedemikian rupa. Kemudian juga ada persembahan kesenian daerah-daerahnya," kata Imam Besar Masjid Istiqlal itu.
"Jadi pesta rakyat yang paling monumental di Indonesia itu adalah MTQ. Tidak ada lembaga kesenian yang mampu menampilkan diri sangat survive di tengah masyarakat selain kegiatan MTQ," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar