terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Kepala BGN Soroti Kasus Stunting: Banyak Anak Tak Mampu Beli Susu - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Kepala BGN Soroti Kasus Stunting: Banyak Anak Tak Mampu Beli Susu
Jan 25th 2025, 14:04, by Fachrul Irwinsyah, kumparanNEWS

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memberikan sambutan dalam acara Rapimnas Pira Gerindra "Pira Berdaya Gerindra Berjaya" di Jakarta, Sabtu (25/1/2025).  Foto: Alya Zahra/kumparan
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memberikan sambutan dalam acara Rapimnas Pira Gerindra "Pira Berdaya Gerindra Berjaya" di Jakarta, Sabtu (25/1/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyoroti kasus stunting yang masih tinggi di Indonesia. Menurutnya, stunting perlu diatasi sejak 1.000 hari pertama anak lahir ke dunia serta pada masa pertumbuhannya.

Namun, kenyataannya masih banyak anak yang belum mendapatkan gizi seimbang. Bahkan 60 persen anak-anak di wilayah percobaan Makan Bergizi Gratis (MBG) belum pernah minum susu karena tidak mampu membelinya.

"Yang paling menyedihkan juga ternyata 60% anak-anak kita itu tidak pernah minum susu. Jadi bukan laktosa intoleransi atau ketika minum susu mencret seperti yang disampaikan oleh para ahli bahwa Asia tidak cocok untuk minum susu. Tapi dalam kenyataan mereka tidak mampu beli susu," tutur Dadan dalam sambutannya di Acara "Pira Berdaya Gerindra Berjaya", Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (25/1).

Dadan mengatakan, tidak terpenuhinya gizi seimbang tersebut mengakibatkan tumbuh kembang sang anak terhambat. Selain itu, IQ anak-anak juga berada dalam rentang rata-rata.

"Jadi kenapa banyak generasi yang baru-baru ini sekarang pendek-pendek. Sudah pendek kemudian IQ-nya rata-rata dinilai itu 78," ujar Akademisi IPB tersebut.

Dadan kemudian menjelaskan soal program MBG yang menjadi salah satu upaya dalam mengatasi gizi buruk pada masyarakat. Ia mengatakan, program ini menyasar 82,9 juta penerima manfaat. Meliputi ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, anak sekolah dari PAUD sampai SMA.

"Jadi Ibu (dan) Bapak harus maklumi kenapa rata-rata 78 karena 60% populasinya diukur dari keluarga miskin itu. Nah, kemudian kenapa program ini menyasar 82,9 juta (penerima manfaat)," ujar dia.

Menteri UMKM Bakal Support Program MBG

Menteri UMKM Maman Abdurrahman ditemui usai acara "Pira Berdaya Gerindra Berjaya" di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (25/1/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
Menteri UMKM Maman Abdurrahman ditemui usai acara "Pira Berdaya Gerindra Berjaya" di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (25/1/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan

Pada kesempatan yang sama, Menteri UMKM Maman Abdurrahman mengungkapkan rencananya untuk mendukung keberhasilan program MBG.

Maman mengatakan, akan ada sekitar 30.900 jasa catering yang akan terlibat dalam program MBG.

"Dan kurang lebih ada sekitar 30.900 UMKM yang bergerak di jasa catering, berpotensi untuk terlibat dalam makan bergizi gratis ini," ujar Maman di lokasi yang sama.

Maman melanjutkan, BGN juga tengah mempersiapkan sekitar 30.000 titik MBG di seluruh Indonesia.

"Pemerintah dalam hal ini yang dikomandani oleh Prof. Dadan (Kepala BGN) sedang menyiapkan kurang lebih 30.000 titik (MBG) di seluruh Indonesia, berdasarkan arahan dan petunjuk maupun perintah dari Ayahanda kita, Bapak kita, Bapak Presiden Prabowo," imbuh dia.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: