terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
2024 Jadi Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah, Bikin Jutaan Orang Menderita - my blog
Jan 14th 2025, 14:04, by Habib Allbi Ferdian, kumparanSAINS
2024 menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat sepanjang sejarah manusia. Tahun ini menandakan perubahan besar yang menyebabkan kesengsaraaan bagi jutaan orang yang tinggal di Bumi.
Untuk pertama kalinya, suhu rata-rata global melampaui 1,5 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri. Ambang batas ini sangat penting karena telah melanggar batas kenaikan suhu global yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris.
Perjanjian Paris sendiri bertujuan untuk menjaga suhu global jauh di bawah 2 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri, dengan upaya membatasinya hingga 1,5 derajat Celcius, dan sekarang tampaknya kita telah melampaui ambang batas minimum tersebut.
António Guterres, Sekretaris Jenderal PBB, mengatakan bahwa ketika kita telah melampaui batas minimum 1,5 derajat Celcius, ini akan membuat kita semakin sulit mengatasi perubahan iklim di masa depan. Artinya, suhu yang tinggi pada 2024 bakal membutuhkan tindakan iklim yang sangat besar pada tahun 2025.
Kenaikan suhu ini dimuat dalam laporan baru yang dibuat oleh Copernicus Climate Change Service (C3S) Uni Eropa, yang dirilis hari ini bersamaan dengan laporan tahun 2024 dari beberapa kelompok pemantau iklim lainnya, yakni NASA, NOAA, UK Met Office, dan World Meteorological Organization.
Menurut C3S, suhu rata-rata global pada 2024 adalah 15,1 derajat Celcius, setara dengan 1,6 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri. Organisasi tersebut juga menyebut, perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia merupakan penyebab utama kenaikan suhu ini, meski faktor lain seperti siklus iklim El Nino Southern Oscillation turut berkontribusi.
"Semua kumpulan data suhu global yang diproduksi secara internasional menunjukkan bahwa tahun 2024 merupakan tahun terpanas sejak pencatatan dimulai pada 1850," kata Carlo Buontempo, Direktur C3S dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip IFL Science.
"Umat manusia bertanggung jawab atas nasibnya sendiri, tetapi cara kita menanggapi tantangan iklim harus didasarkan pada bukti. Masa depan ada di tangan kita, tindakan cepat dan tegas masih dapat mengubah lintasan iklim masa depan."
Menurut NOAA, wilayah Amerika Serikat yang berbatasan langsung mengalami suhu tahunan rata-rata 13 derajat Celcius, atau sekitar 1,9 derajat Celcius di atas suhu rata-rata abad ke-20, sehingga menjadikannya tahun terhangat yang pernah tercatat di negara tersebut.
Setidaknya, ada 17 negara bagian termasuk Indiana, Kentucky, Maine, Maryland, Michigan, dan Texas juga mencatat tahun terhangat pada 2024. Adapun sejumlah rekor iklim yang terjadi pada 2024 termasuk:
Rata-rata tahunan suhu permukaan laut pada 2024 mencapai rekor tertinggi 20,87 derajat Celcius, melampaui rata-rata tahun 1991-2020 sebesar 0,51 derajat Celcius
Jumlah total uap air di atmosfer mencapai rekor tertinggi, sekitar 5 persen di atas rata-rata 1991-2020
Dari tahun 2015 hingga 2024 menempati peringkat 10 tahun terhangat yang pernah tercatat
2024 merupakan tahun terhangat untuk seluruh benua di Bumi, kecuali Antartika dan Australasia.
Pada 22 Juli 2024, rekor baru ditetapkan untuk suhu rata-rata global harian tertinggi, mencapai 17,16 derajat Celcius
Pada 10 Juli 2024, tingkat tekanan panas "strong" hingga "extreme" di seluruh dunia mencapai rekor baru, yang berdampak pada sekitar 44 persen planet ini, yang berarti 5 persen lebih banyak dari puncak tahunan biasanya
Kadar karbon dioksida dan metana di atmosfer mencapai rekor tahunan baru, masing-masing mencapai 422 ppm (parts per million) dan 1.897 ppb (parts per billion). Kadar karbon dioksida meningkat sebesar 2,9 ppm dibandingkan dengan tahun 2023, sementara konsentrasi metana meningkat sebesar 3 ppb.
"Setiap tahun dalam dekade terakhir merupakan salah satu dari sepuluh tahun terhangat yang pernah tercatat. Kita kini hampir melewati batas 1,5 derajat Celcius yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris dan rata-rata dua tahun terakhir sudah berada di atas batas ini," papar Samantha Burgess, Pemimpin Strategis untuk Iklim di Pusat Prakiraan Cuaca Jangka Menengah Eropa.
"Suhu global yang tinggi ini, ditambah dengan rekor tingkat uap air atmosfer global pada 2024, mengakibatkan gelombang panas yang belum pernah terjadi sebelumnya dan hujan lebat, yang menyebabkan penderitaan bagi jutaan orang."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar