terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Kawanan Anjing Ajag Tertangkap Kamera di Gunung Leuser, Spesies Terancam Punah - my blog
Nov 6th 2024, 12:32, by Habib Allbi Ferdian, kumparanSAINS
Kawanan anjing hutan sumatera (Cuon alpinus sumatrensis), atau biasa disebut ajag, tertangkap kamera tengah berjalan di belantara hutan Taman Nasional Gunung Leuser, Aceh-Sumatera Utara.
Akun Instagram milik Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser memamerkan penampakan 8 ekor ajag tengah berjalan beriringan, saling mengikuti satu sama lain. Sekilas, mereka terlihat seperti kawanan serigala yang tengah mencari mangsa, tapi memiliki warna seperti rubah.
Dilansir Mongabay, ajag berasal dari spesies Cuon alpinus. Di Indonesia, ada dua jenis ajag, yakni Cuon alpinus javanicus (anjing hutan Jawa) dan Cuon alpinus sumatrensis (anjing hutan Sumatera). Kedua hewan hidup di hutan hingga wilayah pegunungan.
Ajag punya ciri yang khas, seperti perawakannya sedang, berwarna cokelat kemerahan, bagian bawah dagu, leher, hingga ujung perutnya putih, sedangkan ekornya panjang dan berbulu tebal kehitaman. Di beberapa daerah, ajag disebut asu kikik.
Cuon alpinus tersebar di kawasan Asia, mulai dari Bangladesh, Bhutan, Kamboja, China, India, Indonesia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Laos, Malaysia, Mongolia, Myanmar, Nepal, Rusia, Tajikistan, Thailand, dan Vietnam.
Ajag punya lolongan keras dan jelas. Biasanya hidup berkelompok dalam lima hingga 12 individu, tergantung lingkungannya. Dalam kondisi tertentu, ia dapat hidup soliter (sendiri). Makanan favoritnya adalah kelinci, kancil, babi hutan, kijang, dan rusa.
Populasi Ajag di Indonesia
Sejauh ini, penelitian tentang ajag di Indonesia masih terbatas. Belum ada data pasti mengenai populasinya baik di Sumatera maupun Jawa. Beberapa ajag dapat ditemui di Taman Nasional Alas Purwo, Baluran, Gede Pangrango, Halimun Salak, dan Ujung Kulon. Di Sumatera, mereka bisa ditemukan di Taman Nasional Gunung Leuser dan Kerinci Seblat.
Pada Desember 2020 lalu, ajag pernah menghebohkan warga Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Anjing hutan ini diduga telah membunuh 15 kambing dan satu ekor sapi milik warga di Desa Ciangir dan Desa Cipondok, Kabupaten Kuningan.
Anjing ajag punya peran penting dalam ekosistem hutan. Dalam sebuah studi disebut bahwa ajag mengendalikan populasi mangsa. Namun, salah satu ancaman keberlangsungan hidup ajag adalah menurunnya populasi hewan buruan. Ajag menyukai mangsa yang masih hidup. Tapi, terkadang juga mereka memakan sisa-sisa bangkai seperti banteng, rusa, dan babi.
Berdasarkan IUCN, populasi ajag dewasa di habitat alami di seluruh dunia diperkirakan tidak lebih dari 2.200 ekor dan diprediksi akan terus menurun. Salah satu penyebab turunnya populasi ajag adalah adanya anggapan masyarakat bahwa anjing ini merupakan hewan merugikan sehingga dijadikan satwa buruan untuk dibunuh. Selain itu, kerusakan habitat juga menjadi faktor menurunnya populasi ajag.
Lembaga Konservasi Dunia (IUCN) menetapkan status ajag pada kategori terancam punah di alam liar. Sementara berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 106 Tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi, anjing ajag adalah hewan dilindungi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar