terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Pertama di Dunia Dokter Sukses Transplantasi Mata, Pasien Bisa Lihat Cahaya - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Pertama di Dunia Dokter Sukses Transplantasi Mata, Pasien Bisa Lihat Cahaya
Sep 12th 2024, 09:05, by Kevin S Kurnianto, kumparanSAINS

Aaron James, 46 tahun, menjalani prosedur perintis ini setelah cedera listrik bertegangan tinggi yang menyebabkan kerusakan parah pada wajahnya. Foto: Dok. JAMA / Ceradini, D.J., et al
Aaron James, 46 tahun, menjalani prosedur perintis ini setelah cedera listrik bertegangan tinggi yang menyebabkan kerusakan parah pada wajahnya. Foto: Dok. JAMA / Ceradini, D.J., et al

Tim dokter bedah di AS sukses melakukan transplantasi mata dan operasi wajah terhadap veteran militer bernama Aaron James (46). Retina mata transplantasi pasien, berhasil merespons cahaya.

Respons tersebut amatlah langka, bahkan baru terjadi pertama kalinya di dunia. Ini menjadi kemajuan terbesar di dunia medis, meski Aaron belum bisa melihat dengan mata hasil transplantasinya dengan sempurna.

Tubuh Aaron merespons mata hasil transplantasi dengan baik. Artinya, tidak ada penolakan imun dari dalam tubuhnya.

Aaron dioperasi usai mengalami sengatan listrik bertegangan tinggi saat bekerja sebagai tukang listrik pada bulan Juni 2021. Insiden itu menyebabkannya kehilangan mata dan kelopak mata kiri, hidung, bibir, dan sebagian besar jaringan wajahnya.

Rekonstruksi konvensional dilakukan, termasuk cangkok kulit dan pengangkatan bola mata, yang rusak parah dan menyebabkan rasa sakit.

Ilustrasi mata. Foto: Shutterstock
Ilustrasi mata. Foto: Shutterstock

Meskipun James sudah pulih, seiring berjalannya waktu, ia terus mengalami kesulitan yang signifikan karena jaringan parut dan kerusakan pada saluran hidungnya. Saat itulah ia beralih ke tim alotransplantasi komposit vaskularisasi (VCA) di New York University Langone Health.

VCA adalah rekonstruksi wajah tingkat lanjut yang berupaya memulihkan anatomi dan fungsi jaringan wajah dengan cara yang sebelumnya tidak mungkin dicapai, tujuan akhirnya adalah transplantasi wajah total .

Tim bedah merasa kasus James cocok untuk transplantasi mata dan juga transplantasi sebagian wajah, tetapi mereka juga menjelaskan kepadanya bahwa ini adalah prosedur eksperimental.

Diketahui bahwa James kemungkinan tidak akan pernah mendapatkan kembali penglihatannya, dan ada risiko kerusakan pada mata kanan yang berfungsi serta bahaya umum yang biasa terjadi saat menjalani transplantasi organ, seperti perlunya imunosupresi seumur hidup.

Akhirnya, setelah mempertimbangkan semua faktor dengan saksama, James memutuskan untuk melanjutkan prosedur tersebut. Operasi dilakukan pada Mei 2023 setelah pendonor yang cocok ditemukan.

"Kemajuan yang kami lihat pada mata sangat luar biasa, terutama mengingat bahwa kami memiliki kornea yang layak dipasangkan dengan retina. Kondisi menunjukkan aliran darah yang baik lima bulan setelah prosedur," kata ahli bedah transplantasi Bruce E. Gelb, dilansir Live Science.

Ilustrasi mata. Foto: Shutterstock
Ilustrasi mata. Foto: Shutterstock

Salah satu perhatian utama adalah apakah pasokan darah dapat berhasil dikembalikan ke mata yang ditransplantasikan. fakta bahwa tonggak sejarah ini tercapai merupakan langkah positif.

Kabar baik pertama adalah bahwa jaringan yang ditransplantasikan terus bertahan, dan James tidak mengalami penolakan imun. Secara estetika, hasil transplantasi jauh lebih baik dibandingkan rekonstruksi awal, dan James melaporkan bahwa kualitas hidupnya telah meningkat.

Menariknya, meski James tidak dapat melihat cahaya apa pun melalui mata, retina sendiri telah terbukti memiliki beberapa respons terhadap cahaya.

"Banyak ahli tidak menyangka kami akan berada di sini, tetapi kami telah berhasil mencangkok dan memelihara mata tanpa penolakan imun," kata penulis korespondensi Dr Eduardo D. Rodriguez.

"Kini, tantangan berikutnya adalah memahami cara memulihkan penglihatan. Saya berharap dapat melanjutkan penelitian ini dengan berkolaborasi di seluruh dunia akademis untuk mempercepat penemuan ini dengan alat-alat unik dan terapi terbaik," tambah Rodriguez.

Studi ini dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: