terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Mengenal Tradisi Tumpeng Sewu dari Suku Osing - my blog
Jun 14th 2024, 20:58, by Berita Terkini, Berita Terkini
Tumpeng Sewu adalah salah satu tradisi turun temurun Suku Osing di Banyuwangi. Tumpeng Sewu digelar seminggu menjelang Hari Raya Iduladha. Tradisi ini adalah salah satu tradisi suku asli Indonesia dalam menyambut Iduladha.
Tradisi ini adalah sebuah bentuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, tradisi ini juga mencerminkan kecintaan pada alam dan upaya untuk menjaga alam dan lingkungan sekitar.
Mengenal Tumpeng Sewu, Upacara Selamatan Turun Temurun Suku Osing
Menurut situs warisanbudaya.kemdikbud.go.id, Tumpeng Sewu adalah upacara adat Selamatan yang dilakukan oleh warga Desa Kemitren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi.
Upacara ini diadakan setahun sekali pada hari Kamis atau Minggu di minggu pertama bulan Besar. Tradisi ini adalah bentuk ungkapan syukur kepada penjaga desa (Buyut Cili) yang telah menjaga Desa Kemiren serta ungkapan syukur kepada Tuhan atas kesuburan pada tanah tempat tinggal mereka dan hasil panen yang melimpah.
Upacara ini diselenggarakan selama sehari meliputi tahap persiapan (memasak, menyiapkan barong), mepe atau menjemur kasur, ziarah makam Buyut Cili, arak-arakan Barong, selametan tumpeng pecel pitik, dan mocoan lontar. Lokasinya meliputi rumah, makam Buyut Cili, dan sepanjang jalan utama Desa Kemiren.
Menurut buku Islam Blambangan: Kisah, Tradisi, dan Literasi oleh Ayung Notonegoro (2020: 51), Tumpeng Sewu terdiri dari tiga sajian utama. Mulai yang khusus disajikan di Makam Buyut Cili, yang disajikan kepada pengarak barong, dan yang disantap bersama di sepanjang jalan kampung.
Drai tiga sajian tersebut, tumpeng yang ditujukan untuk ritual di makam Buyut Cili memiliki ciri khasnya tersendiri. Tumpeng yang disajikan adalah tumpeng dengan lauk ayam kampung yang dihidangkan dengan kuah lembarang.
Ayam lembarang ini berbahan dasar satu ekor ayam kampung dengan aneka bumbu. Bumbu yang digunakan antara lain ketumbar, cabai besar, bawang putih, kemiri, lengkuas, kencur dan kunyit yang dihaluskan lalu ditumis.
Saat tumis bumbu mengeluarkan aroma harum, kemudian dibubuhkan daun salam, gula pasir, garam, sereh, dan daging ayam yang telah dipotong-potong.
Setelah bumbu terserap oleh daging, masukkan santan lalu diaduk rata hingga ayam empuk. Ayam lembarang tersebut lalu disajikan pada takir yang dibentuk dari daun pisang.
Tumpeng Sewu adalah salah satu tradisi turun temurun Suku Osing dari Banyuwangi yang harus dilestarikan. Dengan berbagai tradisi tersebut, masyarakat Suku Osing tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga melakukan penghormatan terhadap alam sekitarnya. (IND)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar