terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Makna Life After Breakup dan Cara Member teman kumparan Melewati Fasenya - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Makna Life After Breakup dan Cara Member teman kumparan Melewati Fasenya
Jun 14th 2024, 20:49, by teman kumparan, teman kumparan

Ilustrasi member teman kumparan. Foto: kumparan
Ilustrasi member teman kumparan. Foto: kumparan

Fase life after breakup memang terasa menyakitkan bagi sebagian orang, khususnya bagi mereka yang sudah menjalin hubungan cukup lama. Untuk bisa move on, seseorang biasanya membutuhkan waktu lama dan usaha yang tak mudah.

Restika, member teman kumparan berusia 19 tahun, membagikan pengalamannya soal "life after break up". Langkah pertama yang diambil oleh Restika adalah memutus semua koneksi dengan mantannya.

"Aku unfollow semua temen deket aku yang kenal sama mantan aku juga, terus nggak main sosmed seperti Instagram, TikTok, X, benar-benar cuma buka WhatsApp saja, itupun nggak mau lihat update status di WhatsApp," jelasnya.

Selama enam bulan, Restika memilih untuk mengurangi interaksi dengan orang lain kecuali keluarganya. Ia berusaha lebih fokus pada kuliah serta menikmati waktu sendiri dengan menonton film atau serial kesukaannya.

Ilustrasi teman kumparan. Foto: kumparan
Ilustrasi teman kumparan. Foto: kumparan

Ternyata, upaya ini berhasil membantunya menciptakan jarak emosional yang dibutuhkan untuk sembuh dari luka batin. Ketika berusaha mengalihkan pikiran dan perasaan sedihnya, Restika pun menemukan hobi baru, yaitu bersepeda.

Ia rutin bersepeda setiap hari, termasuk ketika tidak ada jadwal kuliah. Menurutnya, hobi sangat efektif membantu seseorang untuk melupakan kenangannya bersama mantan.

"Hobi baru aku adalah sepeda-an, aku rutin bersepeda abis subuh, setiap hari. Dan ternyata seseru itu kalau naik sepeda, walau kadang sambil nangis juga karena ingat kalau aku udah putus," kata Restika.

Aktivitas ini tidak hanya membantu Restika menjaga kebugaran fisik, tetapi juga memberikan waktu untuk merefleksikan tindakannya. Sepeda membantunya untuk pulih seutuhnya.

Ilustrasi member teman kumparan. Foto: kumparan
Ilustrasi member teman kumparan. Foto: kumparan

Di samping itu, Restika mengatakan bahwa peran teman dan keluarga sangat diperlukan dalam proses pemulihan. Teman-temannya menghargai keputusannya untuk tidak membahas tentang mantan pacar lagi.

"Kalau teman mereka milih diem, karena sejak aku kasih tau kalau aku sudah putus, aku memang bilang kalau nggak mau bahas soal hubungan aku lagi, dan mereka menghargai keputusan aku," ungkap Restika.

Bagi Restika, membangun kepercayaan diri setelah putus cinta adalah tantangan cukup sulit. Sebagai solusinya, ia pun memilih untuk memperbanyak me time dan fokus pada kegiatan yang disukai.

Butuh waktu yang cukup lama baginya untuk membuka hati lagi. Restika merasa bahwa 6 bulan adalah waktu yang ideal untuknya, karena pada periode itu ia sudah tidak merasa sedih lagi.

Ilustrasi member teman kumparan. Foto: kumparan
Ilustrasi member teman kumparan. Foto: kumparan

"Waktu yang tepat mungkin 6 bulan kali ya, karena yang aku rasain 6 bulan itu aku udah nggak nangis lagi, dan lihat dia udah yang biasa aja gitu," jelasnya.

Menurut Restika, penting untuk mengetahui batasan diri dan tidak membiarkan diri terlarut dalam kesedihan yang berlebihan, seperti yang ia takutkan ketika mendengar cerita orang lain yang harus sampai ke psikolog karena putus cinta.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: