terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Lagi, Pesawat Boeing 737-800 Jeju Air Alami Gangguan Roda Pendaratan - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Lagi, Pesawat Boeing 737-800 Jeju Air Alami Gangguan Roda Pendaratan
Dec 30th 2024, 15:37, by Tiara Hasna R, kumparanNEWS

Pesawat Jeju Air. Foto: Starz12/Shutterstock
Pesawat Jeju Air. Foto: Starz12/Shutterstock

Sebuah penerbangan Jeju Air dari Seoul ke Pulau Jeju pada Senin (30/12) pagi terpaksa kembali ke Bandara Internasional Gimpo setelah mendeteksi masalah pada roda pendaratan.

Insiden ini terjadi hanya sehari setelah tragedi pesawat Jeju Air yang menewaskan 179 orang di Bandara Muan— diduga karena kerusakan roda pendaratan setelah menabrak burung (birdstrike).

Pesawat Boeing 737-800 dalam penerbangan 7C101 itu berangkat dari Gimpo pukul 06.37 waktu setempat.

Namun, tak lama setelah lepas landas, kapten pesawat memutuskan untuk kembali karena adanya sinyal gangguan pada roda pendaratan.

Pesawat akhirnya mendarat kembali di Gimpo pada pukul 07.25.

"Setelah sinyal gangguan roda pendaratan terdeteksi, kapten berkomunikasi dengan kontrol darat dan mengambil langkah untuk memeriksa sistem. Meski roda pendaratan akhirnya berfungsi normal, keputusan diambil untuk memprioritaskan keselamatan dan kembali ke bandara untuk pemeriksaan menyeluruh," ujar kepala kantor dukungan manajemen Jeju Air, Song Kyung-hoon, dalam konferensi pers.

Masyarakat pun mengkritik maskapai tersebut dan mengaitkan insiden ini dengan kecelakaan tragis sehari sebelumnya.

"Kami sedang menyelidiki insiden ini, tetapi belum dapat menghubungkannya dengan kecelakaan di Muan," kata juru bicara Jeju Air secara terpisah, seperti dikutip dari AFP.

CEO Jeju Air Kim E-bae (keempat dari kiri) dan anggota eksekutif lainnya meminta maaf sebelum konferensi pers terkait kecelakaan pesawat Jeju Air di Seoul, Korea Selatan, Minggu (29/12/2024). Foto: Yonhap via AP
CEO Jeju Air Kim E-bae (keempat dari kiri) dan anggota eksekutif lainnya meminta maaf sebelum konferensi pers terkait kecelakaan pesawat Jeju Air di Seoul, Korea Selatan, Minggu (29/12/2024). Foto: Yonhap via AP

Kekhawatiran Penumpang

Laporan media lokal menyebut 21 penumpang memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan dan menggunakan penerbangan alternatif.

Mereka mengaku khawatir akan keselamatannya, buntut insiden armada Boeing 737-800 milik Jeju Air sehari lalu.

Saat ini, Jeju Air mengoperasikan 39 unit Boeing 737-800 dalam armadanya.

Pemerintah Korea Selatan pun bergerak cepat dengan mengumumkan rencana inspeksi khusus terhadap semua 101 pesawat Boeing 737-800 yang beroperasi di negara tersebut.

"Kami sedang mempersiapkan pemeriksaan khusus terhadap armada B737-800 sebagai langkah mitigasi dan memastikan keselamatan penerbangan," kata kepala biro kebijakan penerbangan di Kementerian Perhubungan Korsel, Joo Jong-wan.

Tragedi Sehari Sebelumnya

Petugas pemadam kebakaran dan petugas penyelamat bekerja di dekat lokasi kecelakaan pesawat Jeju Air Boeing 737-800 di Bandara Internasional Muan di Provinsi Jeolla Selatan, Korea Selatan, Minggu (29/12/2024). Foto: Kim Soo-Hyeon/REUTERS
Petugas pemadam kebakaran dan petugas penyelamat bekerja di dekat lokasi kecelakaan pesawat Jeju Air Boeing 737-800 di Bandara Internasional Muan di Provinsi Jeolla Selatan, Korea Selatan, Minggu (29/12/2024). Foto: Kim Soo-Hyeon/REUTERS

Pada Minggu pagi (29/12), Pesawat Boeing 737-800 Jeju Air yang membawa 181 orang dari Thailand ke Korsel melakukan pendaratan darurat, menabrak pembatas, dan terbakar hebat.

Hanya dua awak yang selamat dari insiden tersebut.

Joo juga menegaskan bahwa pemerintah akan mengadopsi standar pemeriksaan keselamatan penerbangan yang lebih ketat untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Para penyelidik dari Korea Selatan dan AS, termasuk kemungkinan tim dari Boeing, sedang bekerja sama untuk mengungkap penyebab tragedi ini.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: