terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Penyebab Anak Mimisan saat Tidur dan Cara Penanganannya - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Penyebab Anak Mimisan saat Tidur dan Cara Penanganannya
Oct 1st 2024, 13:00, by Adelia Sufri, kumparanMOM

Ilustrasi anak mimisan. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi anak mimisan. Foto: Shutter Stock

Anak yang mengalami mimisan saat tidur memang sering kali membuat orang tua panik. Namun, Anda tak perlu khawatir berlebihan, karena penyebab anak mimisan saat tidur biasanya bukan hal-hal yang berbahaya.

Menurut data Sleep Foundation, sekitar 60% orang mengalami mimisan dalam hidupnya, dan 90% dari kasus mimisan tersebut tergolong ringan sehingga tidak butuh penanganan medis. Risiko seseorang mengalami mimisan juga dipengaruhi oleh usia.

Anak berusia di bawah 2 tahun sangat jarang mimisan. Berbeda dengan anak 2-10 tahun yang lebih sering mengalami kondisi ini. Sementara anak yang sudah berumur 10 tahun ke atas, biasanya mereka akan jarang mimisan lagi.

Apa Penyebab Anak Mimisan Saat Tidur?

Ilustrasi anak mimisan. Foto: Shutterstock
Ilustrasi anak mimisan. Foto: Shutterstock

Dalam dunia medis, mimisan dikenal dengan istilah epistaksis, yakni kondisi keluarnya darah dari jaringan yang melapisi bagian dalam hidung. Biasanya darah hanya keluar dari satu lubang hidung, tapi tak menutup kemungkinan keluar dari kedua lubang.

Dikutip dari Cleveland Clinic, penyebab mimisan saat tidur pada anak kurang lebih sama dengan penyebab mimisan di siang hari, yaitu:

1. Udara Kering

Udara kering dapat menyebabkan kulit halus di dalam hidung retak, sehingga akhirnya mimisan. Biasanya, masalah ini terjadi di musim dingin atau jika kamar tidur Anda terlalu dingin.

Untuk mencegah hal ini terjadi, Healthline menyarankan untuk menggunakan pelembap udara (humidifier) di kamar tidur dan dinyalakan pada malam hari, apalagi jika cuaca sedang dingin.

2. Pilek dan Alergi

Pilek maupun alergi dapat menyebabkan peningkatan produksi lendir, sehingga anak akan sering bersin dan mengeluarkan ingus. Reaksi ini dapat mengiritasi bagian dalam hidung dan meningkatkan risiko pendarahan atau mimisan, terutama jika gejalanya semakin memburuk di malam hari.

Selain itu, hidung tersumbat juga dapat menyebabkan pembuluh darah melebar. Jika tidak berhati-hati, pembuluh darah itu dapat cedera dan menyebabkan pendarahan.

3. Paparan Bahan Kimia

Apabila anak sering terpapar bahan kimia seperti polusi dan rokok, mereka akan lebih rentan mengalami mimisan. Itu karena bahan kimia tersebut dapat mengiritasi atau merusak bagian dalam hidung.

Dikutip dari Medical News Today, bahan kimia dalam alat-alat pembersih yang beraroma kuat juga dapat mengiritasi bagian dalam hidung. Jadi, sebaiknya hindarkan si kecil dari benda-benda berbahaya ini, ya, Moms.

Pertolongan Pertama pada Anak yang Mimisan

Ilustrasi Pertolongan Pertama pada Anak yang Mimisan. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi Pertolongan Pertama pada Anak yang Mimisan. Foto: Shutter Stock

Ketika anak mimisan, jangan panik dan segera lakukan hal-hal berikut ini untuk menghentikan pendarahannya:

  • Bantu anak duduk tegak dan condongkan kepalanya sedikit ke depan. Ini untuk mencegah darah mengalir ke tenggorokan dan menyebabkan mual, muntah, serta diare.

  • Dorong anak bernapas melalui mulut.

  • Gunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk menjepit bagian hidung yang lunak di dekat tonjolan tulang keras. Lakukan ini selama 5 menit atau sampai darah berhenti.

Perlu dicatat, apabila mimisan ini terjadi pada anak di bawah usia 2 tahun, sebaiknya segera cari pertolongan dokter. Sedangkan untuk anak di atas 2 tahun bisa dirawat di rumah menggunakan metode di atas.

Namun, jika frekuensi mimisan anak cukup sering, kemudian disertai gejala anemia seperti lemah, pingsan, hingga sesak napas, segera bawa ke dokter anak ya, Moms.

Baca Juga: Apakah Mimisan saat Hamil Berbahaya?

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: