terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Impor RI Naik 9,46 Persen per Agustus 2024, Jadi USD 20,67 Miliar - my blog
Sep 17th 2024, 11:50, by Abdul Latif, kumparanBISNIS
Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan total nilai impor Indonesia mengalami kenaikan pada Agustus 2024 menjadi USD 20,67 miliar. Nilai impor tersebut naik 9,46 persen dibanding Agustus 2023.
Namun, secara month to month (mtm) impor Indonesia turun 4,93 persen dibanding Juli 2024 yang tercatat USD 21,74 miliar.
Nilai impor migas selama Agustus 2024 tercatat USD 2,65 miliar turun 25,56 persen dibanding Juli 2024 sebesar USD 3,56 miliar.
Kemudian untuk impor non migas pada Agustus 2024 senilai USD 18,02 miliar turun 0,89 persen dibandingkan Juli 2024 yang tercatat USD 18,18 miliar.
Secara year on year, impor migas turun dari USD 2,66 miliar pada Agustus 2023 menjadi USD 2,65 miliar pada Agustus 2024.
Sementara impor non migas secara yoy naik dari USD 16,22 miliar pada Agustus 2023 menjadi USD 18,02 miliar pada Agustus 2024.
Adapun secara kumulatif, total nilai impor Indonesia periode Januari-Agustus 2024 mengalami kenaikan sebesar 3,31 persen secara tahunan.
Pada Januari-Agustus 2024 impor tercatat sebesar USD 152,04 miliar, sementara pada Januari-Agustus 2023 nilai impor tercatat USD 147,18 miliar.
"Total nilai impor sepanjang Januari hingga Agustus 2024 naik sebesar 3,31 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Andil utama peningkatan nilai impor tersebut disumbang oleh impor bahan baku atau penolong sebesar 2,71 persen," kata Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (17/9).
Neraca Perdagangan RI Surplus USD 2,90 Miliar per Agustus
Kinerja neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2024 kembali surplus. Sepanjang Agustus, neraca perdagangan surplus USD 2,90 miliar.
"Pada Agustus 2024 neraca perdagangan masih mencatatkan surplus sebesar USD 2,90 miliar," kata Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Selasa (17/9).
Adapun surplus neraca perdagangan pada Agustus 2024 tercatat lebih besar dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar USD 0,47 miliar. Namun lebih rendah dibandingkan bulan yang sama tahun lalu sebesar USD 3,12 miliar.
Berdasarkan catatan kumparan, Indonesia sudah mengalami surplus neraca perdagangan selama 52 bulan berturut-turut sejak Agustus 2020.
Pudji menjelaskan nilai ekspor Indonesia pada periode Agustus tercatat senilai USD 23,56 miliar atau naik 5,97 persen dibandingkan Juli 2024. Sedangkan secara year on year ekspor Indonesia naik 7,13 persen dibanding bulan Agustus 2023 sebesar USD 22 miliar.
"Total nilai ekspor mengalami peningkatan secara bulanan maupun secara tahunan," ungkapnya.
Nilai ekspor migas pada Agustus 2024 mencapai USD 1,20 miliar, turun 15,41 persen dibanding Juli 2024 senilai USD 1,42 miliar.
Sementara nilai ekspor non migas selama Agustus 2024 tercatat USD 22,36 miliar, naik 7,43 persen dibandingkan Juli 2024 yang tercatat USD 20,81 miliar.
Sedangkan jika dilihat secara tahunan, ekspor migas turun dari USD 1,32 miliar pada Agustus 2023 menjadi USD 1,20 miliar di Agustus 2024. Kemudian nilai ekspor non migas secara tahunan tercatat naik dari USD 20,68 miliar di Agustus 2023 menjadi USD 22,36 miliar di Agustus 2024.
Adapun secara kumulatif, total nilai ekspor sepanjang Januari-Agustus mengalami penurunan sebesar 0,35 persen secara tahunan. Pada Januari-Agustus 2024 total ekspor tercatat sebesar USD 170,89 miliar sementara pada Januari-Agustus 2023 tercatat USD 171,50 miliar. Penurunan terbesar terjadi pada pertambangan dan lainnya sebesar 2,16 persen.
"Andil utama penurunan nilai ekspor disumbang oleh sektor pertambangan dan lainnya sebesar minus 2,16 persen," kata dia.\
Tidak ada komentar:
Posting Komentar