terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Serba-serbi Penutupan Rakernas V PDIP - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Serba-serbi Penutupan Rakernas V PDIP
May 27th 2024, 07:05, by Tim kumparan, kumparanNEWS

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato penutup pada hari terakhir Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato penutup pada hari terakhir Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Rakernas V PDIP yang digelar di Beach City Internasional Stadium, Jakarta Utara, ditutup pada Minggu (26/5). Ketua DPP PDIP Puan Maharani membacakan rekomendasi hasil rakernas.

Saat membacakan rekomendasi dari Rakernas V PDIP, Puan terlihat terhenti sebentar, kemudian menangis.

"Rakernas V partai mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah memberikan dukungan kepada Ganjar Pranowo dan Profesor Mahfud MD, dan tentunya kepada PDI Perjuangan," kata Puan membacakan rekomendasi Rakernas.

Kemudian, Puan berhenti sejenak. Terlihat matanya mulai memerah dan air mata menggantung di atas kedua bola matanya. Akhirnya, Puan melepas kacamatanya dan menyeka air mata yang jatuh.

Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPR, Puan Maharani menyampaikan sikap politik PDIP pada Rakernas V PDIP di Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPR, Puan Maharani menyampaikan sikap politik PDIP pada Rakernas V PDIP di Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Dia pun melanjutkan "yang telah dipercaya rakyat memenangkan...," lanjut Puan dengan suara bergetar.

Kemudian Puan tersenyum, sambil terlihat hidungnya mulai memerah. Ia pun berusaha melanjutkan membaca rekomendasi Rakernas.

"Pemilu legislatif tiga kali berturut-turut," lanjut dia.

Ada 17 rekomendasi hasil rakernas yang dimulai pada Jumat (24/5). Salah satu poinnya meminta kesediaan Megawati Soekarnoputri kembali menjadi ketum partai periode 2025-2030.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri didampingi Ketua DPP PDIP Puan Maharani meninggalkan ruangan usai menutup Rakernas V PDIP di Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri didampingi Ketua DPP PDIP Puan Maharani meninggalkan ruangan usai menutup Rakernas V PDIP di Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

"Rakernas V Partai setelah mendengarkan pandangan umum DPD PDI Perjuangan se-Indonesia memohon kesediaan Prof. DR. Megawati Soekarnoputri untuk dapat diangkat dan ditetapkan kembali sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan, Periode 2025-2030 pada Kongres VI tahun 2025," kata Puan Maharani membacakan rekomendasi di arena Rakernas.

Megawati sudah menjabat sebagai ketum PDIP sejak tahun 1993. Dia memimpin partai sejak bernama PDI. PDI merupakan salah satu dari tiga partai politik yang aktif selama masa pemerintahan Presiden Soeharto bersama dengan PPP dan Golkar.

Isu regenerasi kepemimpinan sempat muncul saat Megawati menggoda sang anak Puan Maharani untuk bergantian menjadi ketua umum partai.

Pidato Megawati

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato penutup pada hari terakhir Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato penutup pada hari terakhir Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri kembali menyampaikan pidato dalam penutupan Rakernas V partainya. Dalam pidatonya ia menyinggung kondisi Indonesia saat ini hingga sikap politik PDIP di era Prabowo.

Berikut rangkumannya:

Rakyat Perlu Pertolongan Milih Pemimpin

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato penutup pada hari terakhir Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato penutup pada hari terakhir Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Megawati meminta kepada para kader untuk mengajarkan rakyat Indonesia memilih pemimpin yang baik.

"[Rakyat] Mereka haus akan sebuah guidance. Diajari benarnya kalau milih pemimpin itu piye toh. Dulu saya begitu loh ngarai nek kepingin jadi pemimpin iku piye carane," terangnya.

Oleh karena itu, dia menegaskan bahwa pemimpin harus merasa bagian anak bangsa.

"Jadi, aduh.. Jangan deh tidak percaya diri. Bermental pengikut, dan mudah silau oleh kemajuan bangsa lain," kata Megawati.

Sekarang Hukum Vs Hukum

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato penutup pada hari terakhir Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato penutup pada hari terakhir Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Megawati menilai bahwa kondisi Indonesia saat ini memprihatinkan. Ia menyatakan, saat ini di Indonesia hukum melawan hukum.

"Hukum itu sekarang versus hukum. Hukum yang mengandung kebenaran, berkeadilan, melawan hukum yang dimanipulasi. Ini padahal hukum dan hukum," kata Megawati.

Presiden ke-5 RI itu mengatakan hal tersebut terjadi di Mahkamah Konstitusi (MK), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Lantas, dia mengkritik KPU yang seharusnya netral.

"Ini kejadian di MK, di KPK, terus di KPU. Heran saya. KPU. Loh iya loh. Kok enggak ngerti saya, kok bisa nurut gitu, padahal Komisi Pemilihan Umum, kan harusnya dia pasti luber, pasti jurdil, jadi apa? netral, eh enggak [netral] haduh pusing dah," ujar dia.

RI Morat-marit, Gak Jelas Pemimpinnya Mau ke Mana

Ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri bersama seorang anak pada penutupan Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri bersama seorang anak pada penutupan Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Megawati berbicara, pemimpin sebuah negara harus punya visi dan rencana jangka panjang. Ia mencontohkan yang dilakukan Presiden China Xi Jinping yang telah memilii visi misi 100 tahun ke depan.

Menurut Megawati hal itu diperlukan untuk kemajuan negara. Indonesia mesti mencontohnya.

"Tapi perlu, orangnya kan sekarang 1,6 miliar, kita cuma seperapatnya 270 [juta]. Gini aja kok masih morat marit, kocar kacir, enggak jelas pemimpinnya maunya ke mana," tutur dia.

"Rakyatnya yang kalau di agama Kristen kan digembala, betul atau tidak? Loh kok morat-marit, kambingnya ada yang ke sana, orangnya ada yang ke situ. Enggak benderang," ujar dia.

Singgung Saranghaeyo

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berpidato pada Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Jumat (24/5/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berpidato pada Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Jumat (24/5/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Dalam pidatonya, Megawati turut menyinggung kata dalam bahasa Korea, saranghaeyo yang berarti 'aku mencintaimu'. Ia menyampaikannya saat membahas pemimpin yang mesti merasa dirinya merupakan bagian dari anak bangsa sehingga harus percaya diri.

"Jadi apa? Makanya pemimpin itu adalah harus merasa dia itu bagian anak bangsa loh. Jadi aduh jangan deh, tidak percaya diri, bermental pengikut, dan mudah silau oleh kemajuan bangsa lain," ujarnya.

"Maka sama artinya dengan mengubur mental merdeka bangsa, jadi ngekor kita, makanya tadi, kan, saya bilang itu, saya tahu kan ibu-ibu kalau tadi ada yang mejeng terus gini loh, apa tadi, saranghaeyo, loh orang itu bahasanya Korea. Lebih baik kalau memang mau ngomong gini, aku cinta padamu," lanjut Megawati sambil menunjukkan gestur 'kiss bye'.

Ingatkan Kader Setop Bullying

Kader PDIP menghadiri penutupan Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Kader PDIP menghadiri penutupan Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Megawati juga menyinggung politik bullying yang belakangan marak terjadi. Ia meminta kadernya menjaga anak-anaknya dari praktik tersebut.

"Ada orang kaya, anaknya miskin dirundung-rundung, Ibu-ibu rungokne. Kalau dari PDIP ada anak bikin bullying merundung anak-anak orang lain, awas," kata Megawati dalam pidatonya.

Megawati meminta kader PDIP menjunjung tinggi etika. Jangan cuma maunya tampil saja.

Susah Cari Pemimpin

Ganjar Pranowo dan Mahfud MD hadiri Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Jumat (24/5/2024). Foto: YouTube/PDI Perjuangan
Ganjar Pranowo dan Mahfud MD hadiri Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Jumat (24/5/2024). Foto: YouTube/PDI Perjuangan

Megawati mengungkap betapa sulit dirinya mencari sosok pemimpin. Ia mengaku melakukan zikir untuk menentukan sosok pemimpin.

"Saya itu suka mikirnya gini, berdoa sama yang di atas, emangnya gampang mau milih pemimpin itu lho. Akutuh sampai zikir, opo neh? Cobain supaya jangan salah pilih," kata Megawati.

Megawati pun memberi alasan kenapa akhirnya memilih dan mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres di Pilpres 2024. Ganjar dipilih karena merupakan kader PDIP yang mulai dari bawah, sementara Mahfud adalah sosok yang mengerti hukum.

Ratu Preman

Megawati mengatakan iapernah dijuluki ratu preman. Ia mengungkapnya saat membahas Pilkada yang akan diikuti PDIP.

Megawati mengartikan ratu preman itu sebagai sosok yang tidak mudah goyah dengan segala bentuk godaan uang. Maka dari itu, dia meminta agar para kader dan calon dalam pilkada tidak mudah tergiur dengan segala godaan jalan pintas politik memakai uang.

"Itu kebenaran lho, saya nanya ibu gimana ternyata isinya gak Rp 1 juta tapi Rp 300 ribu, ya siapa suruh nerima. Gitu aku. Enak aja. Mungkin tampangku kan cantik pintar seperti baik hati? Ratunya PDIP, eh tapi aku ratu preman lho," ucap dia.

Perintahkan Kader Turun ke Akar Rumput

Kader PDIP menghadiri penutupan Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Kader PDIP menghadiri penutupan Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Di penutupan rakernas itu Megawati memerintahkan secara khusus kepada seluruh kader untuk turun ke masyarakat dalam persiapan Pilkada 2024.

"Hal terbaik saat ini adalah sudahlah turun ke akar rumput untuk persiapan Pilkada ini digalang, rakyat dikasih pengetahuan, jangan enak-enakan kamu," ujar Megawati.

Sikap Politik PDIP

Megawati berbicara bagaimana sikap partai dalam pemerintahan Prabowo Subianto periode 2024-2029.

"Lah ini kan juga, sikap politik partai berada di dalam atau di luar pemerintahan, gitu kan hehe. Lah iya, loh enak ae. Kalau menit ini saya ngomong hehe kan harus dihitung secara politik loh," kata Megawati.

Dia mengatakan sikap politik PDIP akan disampaikan dengan melakukan kalkulasi politik terlebih dahulu. Menurutnya terkait posisi PDIP itu akan disampaikan pada kongres April 2025 karena kongres merupakan forum tertinggi PDIP.

"Posisi politik PDI Perjuangan terhadap pemerintahan yang akan datang, merupakan sebuah hal yang bersifat strategis, dan selama ini selalu diputuskan di dalam Kongres Partai," kata Megawati.

Namun, Megawati menuturkan sebenarnya masyarakat sudah memahami ideologi PDIP dalam berpolitik. Dia mengatakan PDIP merupakan partai pejuang demokrasi.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: