terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Tak Cuma Hotel, Industri Mamin Diproyeksi Lesu karena Daya Beli Warga RI Turun - my blog
Apr 5th 2025, 18:30, by Ema Fitriyani, kumparanBISNIS
Chair of B20 Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Usai Lebaran 2025, sejumlah industri dilaporkan mengalami penurunan yang signifikan. Data yang disebutkan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), okupansi hotel menurun 20 persen di musim Lebaran tahun ini.
Ada pula data survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang menyebut jumlah pemudik Lebaran 2025 diperkirakan mencapai 146,48 juta orang atau sekitar 52 persen dari penduduk Indonesia, turun 24 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai 193,6 juta pemudik.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memprediksi, akibat penurunan aktivitas MICE (Meeting, Incentive, Conferences, and Exhibition) di daerah, pertumbuhan sektor yang berhubungan dengan akomodasi makan minum (mamin), administrasi pemerintahan, jasa perusahaan, transportasi dan pergudangan, serta jasa lainnya diperkirakan mengalami degradasi.
Pemangkasan belanja infrastruktur juga bakal mempengaruhi sektor konstruksi yang selama ini berkontribusi hampir 10 persen dari perekonomian nasional.
"Selain hotel dan akomodasi, kami juga mencermati tekanan di sektor ritel modern, transportasi antar daerah, serta hiburan dan rekreasi," ucap Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani, kepada kumparan, Sabtu (5/4).
Apindo juga melihat, pemulihan sektor hotel, restoran, dan pariwisata sangat bergantung pada arah kebijakan belanja pemerintah dan pemulihan daya beli masyarakat.
Menurutnya, penurunan jumlah pemudik dan melemahnya mobilitas masyarakat pada musim lebaran tahun ini menjadi sinyal penting bahwa konsumsi domestik belum sepenuhnya pulih, terutama di sektor-sektor yang sangat bergantung pada aktivitas masyarakat kelas menengah.
Apindo memandang sektor ini perlu mendapat perhatian khusus melalui stimulus yang terarah, baik berupa insentif fiskal, promosi wisata domestik, mau pun kemudahan regulasi bagi pelaku usaha pariwisata, MICE, dan perhotelan yang terdampak. Tanpa dukungan kebijakan yang konkret, recovery sektor ini akan berjalan sangat lambat.
"Dunia usaha perlu menyikapi kondisi ini dengan strategi efisiensi operasional, adaptasi digital, dan inovasi layanan," cakap Shinta.
Ilustrasi belanja di supermarket. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Khusus industri perhotelan, kata Shinta, perlu ada reorientasi model bisnis untuk mencari ceruk pasar baru, termasuk diversifikasi layanan, MICE, atau kolaborasi dengan pelaku ekonomi kreatif.
Dia menilai, jika kebijakan belanja pemerintah tak mengalami perubahan signifikan, maka pelaku industri harus berpikir keras untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga menyesuaikan diri dengan pola konsumsi baru di masyarakat.
Daya Beli Masyarakat Tahun Ini Masih Lesu
Shinta yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Indonesia, mengatakan, penurunan mobilitas masyarakat serta selektivitas dalam belanja membuat sektor-sektor tersebut belum pulih sepenuhnya seperti di masa pra-pandemi.
Sehingga, meski periode lebaran biasanya terjadi peningkatan konsumsi masyarakat, dia mencermati peningkatan konsumsi tahun ini berpotensi tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya.
Terkait jumlah perputaran uang selama Lebaran 2025, Shinta mengaku sedang menunggu berbagai masukan data di lapangan dan data resmi dari pemerintah.
"Melihat analisis dari berbagai lembaga independen yang sudah ada, sepertinya memang terjadi penurunan dibandingkan dengan periode lebaran sebelumnya," terangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar