terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

1 Minggu Gempa Dahsyat Myanmar, Masih Banyak Korban Tak Punya Tempat Berlindung - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
1 Minggu Gempa Dahsyat Myanmar, Masih Banyak Korban Tak Punya Tempat Berlindung
Apr 5th 2025, 20:20, by Nadia Riso, kumparanNEWS

Sejumlah warga mandi setelah mendapatkan air bersih di Mandalay, Myanmar, Jumat (4/4/2025). Foto: Stringer/Reuters
Sejumlah warga mandi setelah mendapatkan air bersih di Mandalay, Myanmar, Jumat (4/4/2025). Foto: Stringer/Reuters

Jumlah korban tewas gempa 7,7 magnitudo di Myanmar terus bertambah. Junta militer mengungkapkan, korban tewas kini mencapai 3.354 orang, 4.508 orang terluka, dan 220 orang masih hilang.

Meski demikian, 1 minggu setelah gempa dahsyat yang dirasakan hingga Thailand dan China, masih banyak korban gempa yang tidak memiliki tempat berlindung. Mereka terpaksa harus tidur di luar rumah mereka yang hancur karena gempa atau khawatir jika bangunan roboh lagi.

Dikutip dari AFP, Sabtu (5/4), PBB memperkirakan sekitar lebih dari 3 juta orang terdampak gempa. Ini memperburuk situasi Myanmar yang berada dalam situasi perang saudara.

Pejabat divisi bantuan PBB bertemu dengan korban gempa di Mandalay -- terletak dekat pusat gempa dan mengalami kerusakan parah.

Pengungsi korban gempa bumi Myanmar beristirahat di tenda yang didirikan sendiri di Mandalay, Mayanmar, Senin (31/3/2025). Foto: Sai Aung Main/AFP
Pengungsi korban gempa bumi Myanmar beristirahat di tenda yang didirikan sendiri di Mandalay, Mayanmar, Senin (31/3/2025). Foto: Sai Aung Main/AFP

"Kerusakannya sangat mengejutkan," kata Tim Fletcher dalam tulisannya di X.

"Dunia harus bersatu bersama warga Myanmar," katanya lagi.

Sebelumnya, pemimpin junta militer Min Aung Hlaing melakukan kunjungan luar negeri yang langka untuk pertemuan puncak regional di Bangkok, Thailand, pada Jumat (4/4). Di sana, dia bertemu Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra dan Perdana Menteri India Narendra Modi.

Kehadiran Min Aung Hlaing disambut massa demonstrasi yang membawa banner bertuliskan 'pembunuh'. Kelompok anti junta militer pun mengecam kehadirannya.

Militer memerintah Myanmar sejak kudeta tahun 2021, ketika mereka menangkap dan menahan Aung San Suu Kyi.

Seorang biksu Buddha berbaring di tempat tidur di kompleks Rumah Sakit Umum Mandalay di Mandalay, Myanmar (31/3/2025). Foto: Sai Aung Main/AFP
Seorang biksu Buddha berbaring di tempat tidur di kompleks Rumah Sakit Umum Mandalay di Mandalay, Myanmar (31/3/2025). Foto: Sai Aung Main/AFP

Junta militer dilaporkan meluncurkan sejumlah serangan sejak gempa, termasuk sedikitnya 16 serangan sejak gencatan senjata sementara diumumkan pada Rabu (2/4).

Peperangan yang terjadi selama bertahun-tahun membuat ekonomi dan infrastruktur Myanmar hancur, yang secara signifikan menghambat upaya internasional untuk memberikan bantuan pasca gempa.

China, Rusia, dan India termasuk di antara negara-negara yang pertama memberikan bantuan, mengirim tim penyelamat ke Myanmar untuk membantu menemukan korban selamat.

AS biasanya berada di garis depan pemulihan bencana nasional. Namun, Presiden Donald Trump memutuskan membubarkan USAID.

Meski demikian, Washington tetap menyalurkan bantuan kepada Myanmar. AS menambah bantuan senilai USD 7 juta, di mana sebelumnya mereka telah memberikan bantuan senilai USD 2 juta.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: